Kenali.co, JAMBI- Setelah mengecek langsung kesiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Jambi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi menemukan beberapa permasalahan. Diantaranya masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana seperti komputer.
"Ada yang sudah memiliki, namun jumlahnya tidak memadai dengan jumlah siswa yang mau ujian," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Abdullah Thaif, Rabu, (28/2/2018).
Menurut Thaif, permasalahan tersebut sudah diketahui oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi. Dia menambahkan, sebenarnya anggaran sudah disiapkan untuk menunjang UNBK tersebut. Namun karena proses pengadaan belum selesai, besar kemungkinan UNBK tahun ini tidak menggunakan komputer bantuan dari Dinas Pendidikan.
"Jadi mau tidak mau sekolah harus mencari solusi," katanya.
Dikatakannya, pihaknya sudah menyarankan kepada sekolah agar bekerjasama dengan walimurid yang di fasilitasi oleh komite sekolah. Sehingga orangtua murid dapat meminjamkan laptop kepada anaknya.
"Dari hasil itulah kita berharap bisa menutupi permasalahan itu," tambahnya.
Thaif menambahkan, para wali murid agar tidak salah tafsir dengan masalah tersebut. Untuk itu, dirinya berharap para orangtua murid dapat meminjamkan laptopnya demi terselenggaranya UNBK.
"Karena ini ada keterbatasan, penyediaan barang dan jasa itu. Karena prosesnya tidak mudah," katanya.
Dia juga mencontohkan, seperti di SMPN 2 Kota Jambi. Sekolah tersebut belum memiliki komputer penunjang UNBK. Hal yang sama juga yerjadi di SMPN 10 Kota Jambi. Di sana sekolah hanya memiliki 4 unit komputer akan tetapi komite sekolah memfasilitasi para orangtua murid untuk melakukan pengadaan 10 unit komputer.
"Kita harapkan sekolah lain seperti ini, jadi komite nya aktif dan punya inisiatif sendiri," katanya.
Sementara itu, Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Jambi, Aryanto mengatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan kementrian pendidikan dan kebudayaan terkait masalah ini. Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan komputer tersebut akan tiba di Kota Jambi. "Kami akan koordinasi, sore ini (kemarin, red) kami berangkat untuk tanyakan hal ini," katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Kota Jambi, Budi mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk jika komputer pengadaan Dinas Pendidikan Kota Jambi dan bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak bisa datang tepat waktu.
"Kami sudah punya plan A dan plan B," katanya saat dihubungi Rabu (28/2/2018).
Budi mengatakan bahwa jumlah siswa kelas 9 di SMPN 4 yang akan mengikuti ujian nasional tahun 2018 ada sebanyak 349 siswa. Jumlah itu nantinya akan dibagi menjadi tiga sesi.
"Jadi total kami membutuhkan laptop atau komputer sebanyak 115 komputer, tapi idealnya 120, 5 nya untuk jaga-jaga jika ada kerusakan," katanya.
Untuk itu, pihaknya juga telah menggelar simulasi dengan mengadakan ujian semester kepada siswa berbasis komputer menggunakan laptop milik siswa. Simulasi tersebut selain memperkenalkan ujian berbasis komputer, juga dalam rangka pemetaan jumlah komputer atau laptop yang dimiliki oleh siswa.
"Bukan hanya siswa, tapi kami juga petakan jumlah laptop yang dimiliki oleh guru dan pegawai di sekolah kami," katanya.
Kata Budi, dari hasil pemetaan tersebut jumlah laptop yang dimiliki oleh siswa kelas 9, ada sebanyak 88 laptop. Dari jumlah itu, hanya 50 laptop yang layak pakai atau bisa digunakan. Sementara jumlah laptop yang dimiliki oleh guru dan pegawai di SMP Negeri 4 Kota Jambi ada sebanyak 35 laptop.
"Artinya baru ada 85 laptop. Sisanya akan kami survey ke kelas 7 dan kelas 8," katanya.
Menurutnya para orang tua murid, guru dan pegawai tidak perlu khawatir karena pihak Sekolah telah membuat perjanjian diatas materai. Jika laptop yang digunakan siswa pada saat ujian hilang atau mengalami kerusakan, pihak sekolah akan mengganti dan memperbaiki kerusakan tersebut.
"Kami sudah menyiapkan plan B, Plan A nya kita berharap komputer bantuan pemerintah segera datang sebelum ujian," katanya.
(Ali)
Kenali.co, JAMBI- Setelah mengecek langsung kesiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Jambi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi menemukan beberapa permasalahan. Diantaranya masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana seperti komputer.
"Ada yang sudah memiliki, namun jumlahnya tidak memadai dengan jumlah siswa yang mau ujian," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Abdullah Thaif, Rabu, (28/2/2018).
Menurut Thaif, permasalahan tersebut sudah diketahui oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi. Dia menambahkan, sebenarnya anggaran sudah disiapkan untuk menunjang UNBK tersebut. Namun karena proses pengadaan belum selesai, besar kemungkinan UNBK tahun ini tidak menggunakan komputer bantuan dari Dinas Pendidikan.
"Jadi mau tidak mau sekolah harus mencari solusi," katanya.
Dikatakannya, pihaknya sudah menyarankan kepada sekolah agar bekerjasama dengan walimurid yang di fasilitasi oleh komite sekolah. Sehingga orangtua murid dapat meminjamkan laptop kepada anaknya.
"Dari hasil itulah kita berharap bisa menutupi permasalahan itu," tambahnya.
Thaif menambahkan, para wali murid agar tidak salah tafsir dengan masalah tersebut. Untuk itu, dirinya berharap para orangtua murid dapat meminjamkan laptopnya demi terselenggaranya UNBK.
"Karena ini ada keterbatasan, penyediaan barang dan jasa itu. Karena prosesnya tidak mudah," katanya.
Dia juga mencontohkan, seperti di SMPN 2 Kota Jambi. Sekolah tersebut belum memiliki komputer penunjang UNBK. Hal yang sama juga yerjadi di SMPN 10 Kota Jambi. Di sana sekolah hanya memiliki 4 unit komputer akan tetapi komite sekolah memfasilitasi para orangtua murid untuk melakukan pengadaan 10 unit komputer.
"Kita harapkan sekolah lain seperti ini, jadi komite nya aktif dan punya inisiatif sendiri," katanya.
Sementara itu, Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Jambi, Aryanto mengatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan kementrian pendidikan dan kebudayaan terkait masalah ini. Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan komputer tersebut akan tiba di Kota Jambi. "Kami akan koordinasi, sore ini (kemarin, red) kami berangkat untuk tanyakan hal ini," katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Kota Jambi, Budi mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk jika komputer pengadaan Dinas Pendidikan Kota Jambi dan bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak bisa datang tepat waktu.
"Kami sudah punya plan A dan plan B," katanya saat dihubungi Rabu (28/2/2018).
Budi mengatakan bahwa jumlah siswa kelas 9 di SMPN 4 yang akan mengikuti ujian nasional tahun 2018 ada sebanyak 349 siswa. Jumlah itu nantinya akan dibagi menjadi tiga sesi.
"Jadi total kami membutuhkan laptop atau komputer sebanyak 115 komputer, tapi idealnya 120, 5 nya untuk jaga-jaga jika ada kerusakan," katanya.
Untuk itu, pihaknya juga telah menggelar simulasi dengan mengadakan ujian semester kepada siswa berbasis komputer menggunakan laptop milik siswa. Simulasi tersebut selain memperkenalkan ujian berbasis komputer, juga dalam rangka pemetaan jumlah komputer atau laptop yang dimiliki oleh siswa.
"Bukan hanya siswa, tapi kami juga petakan jumlah laptop yang dimiliki oleh guru dan pegawai di sekolah kami," katanya.
Kata Budi, dari hasil pemetaan tersebut jumlah laptop yang dimiliki oleh siswa kelas 9, ada sebanyak 88 laptop. Dari jumlah itu, hanya 50 laptop yang layak pakai atau bisa digunakan. Sementara jumlah laptop yang dimiliki oleh guru dan pegawai di SMP Negeri 4 Kota Jambi ada sebanyak 35 laptop.
"Artinya baru ada 85 laptop. Sisanya akan kami survey ke kelas 7 dan kelas 8," katanya.
Menurutnya para orang tua murid, guru dan pegawai tidak perlu khawatir karena pihak Sekolah telah membuat perjanjian diatas materai. Jika laptop yang digunakan siswa pada saat ujian hilang atau mengalami kerusakan, pihak sekolah akan mengganti dan memperbaiki kerusakan tersebut.
"Kami sudah menyiapkan plan B, Plan A nya kita berharap komputer bantuan pemerintah segera datang sebelum ujian," katanya.
(Ali)