Kenali.co, JAMBI- Sudah hampir 14 tahun tidak bisa naik pangkat, Sebanyak 85 guru dan kepala sekolah tingkat SD dan SMP Kota Jambi mengadukan nasibnya kepada Walikota Jambi.
Hal tersebut dikarenakan sulitnya guru untuk mengurus syarat-syarat untuk kenaikan pangkat.
Menanggapi hal tersebut Dinas Pendidikan Kota Jambi menggelar rapat kenaikan pangkat bersama guru serta kepala SD dan SMP yang akan naik pangkat di Aula Disdik Kota Jambi, Kamis (25/1). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh walikota Jambi Syarif Fasha.
Dari pantauan dilapangan, terlihat saat rapat, beberapa guru menyampaikan beberapa keluhannya karena sulit naik pangkat. Selain itu, guru juga sering sulit lulus pada Slip kenaikan pangkat dan sulitnya membuat karya ilmiah.
Kepala Disdik Kota Jambi, Arman menyebutkan bahwa rerata guru yang akan naik pangkat dari golongan IV A Ke IV B. Menurutnya guru-guru banyak kesulitan dalam hal membuat karya ilmiah.
"Karena karya ilmiah ini harus dipublikasikan dan juga diseminarkan sehingga guru SD sering mengalami kesulitan dalam hal ini," katanya.
Dari hasil rapat tersebut kurang lebih sebanyak 40 guru akan naik pangkat pada April 2018. Namun pihak Disdik akan terus melakukan pengawasan dan bimbingan pada guru tersebut.
"Kita tidak mau guru ini naik pangkat tetapi tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan nya sehingga kita lakukan pembinaan agar guru ini bisa naik pangkat dan sesuai dengan haknya," ujarnya.
Selebihnya kurang lebih 45 Akan naik pangkat pada Oktober 2018. Menurut Arman jika harus naik pangkat seluruhnya pada April 2018 waktu yang dibutuhkan tidak cukup.
Selain itu, selama ini tim penilai biasanya hanya melakukan penilaian. Tetapi tidak membimbing dan memberitahu dimana letak kesalahan yang harus diperbaiki.
"Sehingga banyak guru yang bosan dan jenuh untuk terus mengulang karya ilmiah," ujarnya.
Pihaknya juga mengakui bahwa saat ini tim penilai tidak sebanding dengan jumlah guru yang akan dinilai untuk naik pangkat.
"Namun saat ini kita sudah menambah 2 orang penilai sekaligus menjadi pembimbing. Sehingga total penilai ada 14 orang," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Jambi Syarif Fasha menyebutkan bahwa permasalahan kenaikan pangkat sudah terjadi sejak 14 tahun lalu.
"Karena sudah terlalu lama, sehingga guru-guru ini banyak yang tidak mengerti dan malas untuk mengurus," ujar Fasha.
Berdasarkan hasil rapat terebut, Diputuskan bahwa ada sebanyak 85 guru akan naik pangkat pada tahun 2018. Namun apa saja kekurangan yang diminta harus dilengkapi semua.
"Misalnya jurnal dan karya tulis harus diperbaiki kembali termasuk administrasinya," ujarnya.
Selanjutnya Fasha juga meminta kepada Disdik untuk membuat Juknis terkait indikator kenaikan pangkat.
Sementara itu, salah satu Pembimbing, Budi mengatakan bahwa sebenarnya dalam penulisan Karya Ilmiah sudah ada Juknisnya.
"Sudah ada tahapannya, jafi tinggal kita ikuti saja," katanya.
(Ali)
Kenali.co, JAMBI- Sudah hampir 14 tahun tidak bisa naik pangkat, Sebanyak 85 guru dan kepala sekolah tingkat SD dan SMP Kota Jambi mengadukan nasibnya kepada Walikota Jambi.
Hal tersebut dikarenakan sulitnya guru untuk mengurus syarat-syarat untuk kenaikan pangkat.
Menanggapi hal tersebut Dinas Pendidikan Kota Jambi menggelar rapat kenaikan pangkat bersama guru serta kepala SD dan SMP yang akan naik pangkat di Aula Disdik Kota Jambi, Kamis (25/1). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh walikota Jambi Syarif Fasha.
Dari pantauan dilapangan, terlihat saat rapat, beberapa guru menyampaikan beberapa keluhannya karena sulit naik pangkat. Selain itu, guru juga sering sulit lulus pada Slip kenaikan pangkat dan sulitnya membuat karya ilmiah.
Kepala Disdik Kota Jambi, Arman menyebutkan bahwa rerata guru yang akan naik pangkat dari golongan IV A Ke IV B. Menurutnya guru-guru banyak kesulitan dalam hal membuat karya ilmiah.
"Karena karya ilmiah ini harus dipublikasikan dan juga diseminarkan sehingga guru SD sering mengalami kesulitan dalam hal ini," katanya.
Dari hasil rapat tersebut kurang lebih sebanyak 40 guru akan naik pangkat pada April 2018. Namun pihak Disdik akan terus melakukan pengawasan dan bimbingan pada guru tersebut.
"Kita tidak mau guru ini naik pangkat tetapi tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan nya sehingga kita lakukan pembinaan agar guru ini bisa naik pangkat dan sesuai dengan haknya," ujarnya.
Selebihnya kurang lebih 45 Akan naik pangkat pada Oktober 2018. Menurut Arman jika harus naik pangkat seluruhnya pada April 2018 waktu yang dibutuhkan tidak cukup.
Selain itu, selama ini tim penilai biasanya hanya melakukan penilaian. Tetapi tidak membimbing dan memberitahu dimana letak kesalahan yang harus diperbaiki.
"Sehingga banyak guru yang bosan dan jenuh untuk terus mengulang karya ilmiah," ujarnya.
Pihaknya juga mengakui bahwa saat ini tim penilai tidak sebanding dengan jumlah guru yang akan dinilai untuk naik pangkat.
"Namun saat ini kita sudah menambah 2 orang penilai sekaligus menjadi pembimbing. Sehingga total penilai ada 14 orang," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Jambi Syarif Fasha menyebutkan bahwa permasalahan kenaikan pangkat sudah terjadi sejak 14 tahun lalu.
"Karena sudah terlalu lama, sehingga guru-guru ini banyak yang tidak mengerti dan malas untuk mengurus," ujar Fasha.
Berdasarkan hasil rapat terebut, Diputuskan bahwa ada sebanyak 85 guru akan naik pangkat pada tahun 2018. Namun apa saja kekurangan yang diminta harus dilengkapi semua.
"Misalnya jurnal dan karya tulis harus diperbaiki kembali termasuk administrasinya," ujarnya.
Selanjutnya Fasha juga meminta kepada Disdik untuk membuat Juknis terkait indikator kenaikan pangkat.
Sementara itu, salah satu Pembimbing, Budi mengatakan bahwa sebenarnya dalam penulisan Karya Ilmiah sudah ada Juknisnya.
"Sudah ada tahapannya, jafi tinggal kita ikuti saja," katanya.
(Ali)