Kenallicom, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2016 sebesar 13-15 persen.
"Kami berencana tetap meningkatkan portofolio kredit secara selektif dan prudent sesuai dengan kondisi perekonomian dengan kisaran target pertumbuhan sebesar 13-15 persen," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam saat paparan kinerja di Jakarta, Rabu (3/2).
Adapun penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), lanjut Asmawi, tetap menjadi prioritas perseroan dengan target penyaluran sebesar Rp67,5 triliun, yang dialokasikan untuk KUR Mikro sebesar Rp65 triliun, KUR Ritel sebesar Rp6 triliun, dan KUR TKI sebesar Rp500 miliar.
"Untuk tingkat suku bunga sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah, di mana per 1 Januari 2016 tingkat suku bunga KUR di semua sektor ditetapkan menjadi sebesar 9 persen per tahun atau turun dari tahun 2015 yang sebesar 12 persen per tahun dan 22 persen per tahun di tahun 2014," kata Asmawi.
Selain itu, Bank BRI juga akan tetap fokus dalam usaha penghimpunan DPK murah, disertai dengan upaya-upaya penguatan pendapatan jasa (fee based income), dan pengembangan infrastruktur seperti launching BRISat di pertengahan tahun, ekspansi unit kerja di Timor Leste, serta peningkatan jumlah agen BRILink hingga 75.000 agen di 2016.
Untuk rasio, di tahun 2016 ini Bank BRI menargetkan NPL berada di level 2,1-2,4 persen, LDR di kisaran 85-90 persen, dan CAR di posisi 20,18 persen "Selanjutnya dengan modal kinerja yang sehat, stabil, dan berkelanjutan serta didukung dengan jaringan unit kerja yang optimal, Bank BRI optimis dapat mecapai pertumbuhan net profit atau laba perseroan di kisaran 3-5 persen di tahun 2016," ujar Asmawi.(ant)
Kenallicom, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2016 sebesar 13-15 persen.
"Kami berencana tetap meningkatkan portofolio kredit secara selektif dan prudent sesuai dengan kondisi perekonomian dengan kisaran target pertumbuhan sebesar 13-15 persen," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam saat paparan kinerja di Jakarta, Rabu (3/2).
Adapun penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), lanjut Asmawi, tetap menjadi prioritas perseroan dengan target penyaluran sebesar Rp67,5 triliun, yang dialokasikan untuk KUR Mikro sebesar Rp65 triliun, KUR Ritel sebesar Rp6 triliun, dan KUR TKI sebesar Rp500 miliar.
"Untuk tingkat suku bunga sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah, di mana per 1 Januari 2016 tingkat suku bunga KUR di semua sektor ditetapkan menjadi sebesar 9 persen per tahun atau turun dari tahun 2015 yang sebesar 12 persen per tahun dan 22 persen per tahun di tahun 2014," kata Asmawi.
Selain itu, Bank BRI juga akan tetap fokus dalam usaha penghimpunan DPK murah, disertai dengan upaya-upaya penguatan pendapatan jasa (fee based income), dan pengembangan infrastruktur seperti launching BRISat di pertengahan tahun, ekspansi unit kerja di Timor Leste, serta peningkatan jumlah agen BRILink hingga 75.000 agen di 2016.
Untuk rasio, di tahun 2016 ini Bank BRI menargetkan NPL berada di level 2,1-2,4 persen, LDR di kisaran 85-90 persen, dan CAR di posisi 20,18 persen "Selanjutnya dengan modal kinerja yang sehat, stabil, dan berkelanjutan serta didukung dengan jaringan unit kerja yang optimal, Bank BRI optimis dapat mecapai pertumbuhan net profit atau laba perseroan di kisaran 3-5 persen di tahun 2016," ujar Asmawi.(ant)