Oleh: Mimi Patria
Kenali.co, Ulang tahun ke 19.
Ayah tak mempedulikan seberapa sudah umur ku saat ini
Bagi beliau aku adalah aku.
yang sepersekian detik bertambah umur pun aku tetap lah aku.
Semakin jam berlalu semakin bertambah umur ku.
ya..
aku tetap lah aku. tak ada ubah nya
Setau ku ayah juga tak mendoakan aku hari ini. Mungkin bagi beliau doa yang beliau ucap kan adalah tiap saat menengadahkan tangan.
Beliau pada illahi rabbi, bahkan 5 kali dalam sehari dan semalam. Ayah tak menuntut pula umur ku telah sekian dan aku harus menjadikan demikian.
Sama sekali tidaakk.
Bagi beliau menjadi diri sendiri itu lebih baik dan lebih indah bahkan lebih bahagia.
Ayah lebih bahagia mendengarkan aku bagaikan kicauan burung dikala pagi,siang bahkan malam. Tak ada diam nya.
Walau terkadang aku tak bisa menempatkan diri atau bahkan tak bisa memahami situasi dan kondisi.
Menurut ayah menjadi diri ku sendiri itu lebih penting ketimbang aku yang terdiam dan sok sok dewasa akan diri ku sendiri.
Seorang guru pernah berbicara kepada ku "Dewasa itu proses, gak bisa tiba tiba sok dewasa gitu. Kedewasaan itu dia Memang tumbuh dari jiwa kita" dan dengan begitu aku tau, umur pun tak menentukan kedewasaan seseorang.
Begitu pula ibu ku beliau lebih tidak mempedulikan umur ku.
Sama sekali tidak, jika kalian bertanya berapa umur ku pada ibu. Pasti beliau menjawab entah lah, atau bahkan dia menanyakan kepada diri ku.
Bagi beliau tawa dan senyum ku itu adalah arti sebuah kehidupan paling indah dan paling bahagia.
Bagi ibu aku adalah peramai di kala sunyi
Penerang dikala gelap, penyejuk dikala panas
Ya. pada dasarnya memang begitu
Beliau tak pula mendoakan aku di umur ku yang senja ini
Sama hal nya ayah bagi beliau doa tak mesti hari ini tapi setiap saat tangan menengadahkan ke atas pada rabbi.
Begitu pula dengan ke tiga abang ku
Yang akrab aku sebut uwo awi, knik nain, dan kanduak nawan
Mereka seperti hal tak ada yang spesial sama sekali, Mereka juga tak memberikan aku hadiah sedikit pun, sapaan Ulang tahun atau bahkan ledekan ulang tahun saja tidak.
Persis sama seperti pagi sebelum nya,Aku yang manarik kaki mereka dan menyuruh mereka sholat, pada dasar nya aku kasar pada ketiga abang ku. Sifat Sama sekali tak ada ubah nya dengan hari hari kemarin,Mereka masih memperlakukan aku seperti tuan putri dan aku masih memperlakukan mereka seperti tuan raja.
Mereka masih menikmati tawa dengan ku
Masih menutup kuping atas pekikan ku
Masih menyuruh ku kesana kemari
Ya,abang-abang ku.
mereka tak pula memberikan ku doa.
Karena sama seperti hal nya ayah dan ibu mereka mendoakan ku dikala menengadahkan tangan pada sang rabbi
Mereka tak pula memberikan aku hadiah sedikitpun. Karena mungkin tiap kali yang aku mau selalu saja di turuti oleh mereka.
Sesimple ini memang hidupku.
Persis seperti aliran air, ia mengalir sesuai diamana arah yang ia mau.
tak perlu ucapan tapi makna kasih syang
Aku tau mereka sangat menjaga ku
Aku tau mereka sangat menyayangi ku
Aku tau mereka sangat khawatir akan diriku
Mereka mencintaiku Sebagaimana aku mencintai mereka.
Mungkin menurut orang lain
Ulang tahun adalah hari yang paling bahagia tapi tidak untukku
Bahagianya aku sama saja seperti kemarin kemarin dan kemarin nya
Hanya saja perbedaan pada ucapan yang kian banyak yang datang kepada ku
Dan doa doa dari pada teman terdekat ku.
Dan bertambah nya umur ku tak sedikit pun ada perubahan dari keluarga ku
Selalu dan selalu saja mengikuti apa mau ku
Kasih syang mereka tak ubah nya pada umur ku yang sebelumnya.
Kemarin mereka tak menuntut ku untuk dewasa
Bahkan hari ini begitu pula.
Mereka sama sekali tak pernah menargetkan aku harus begini dan aku harus begitu
Sebab bagaimana pun proses ku mereka tetap menghargai itu.
Mereka sangat terbuka pada apa pun dan siapapun itu. Aku yang berteman dengan siapapun itu silahkan. Aku yang bersahabat dengan siapapun silahkan. Dan aku yang ingin bersama siapa pun silahkan.
Namun tak keluar dari konteks dan wajib hal positif.
Mereka terlalu baik
Aku tau mereka tak mempercayai dalam segala hal, sebab mungkin mereka berfikir bahwa percaya akan membuat mereka kehilangan banyak hal
Mereka hanya mengawasi ku pada kejauhan dan dari kedekatan pula
Sebab mereka menyayangi ku dengan cara mereka sendiri.
Mungkin aku telat menyadari ini, aku telat menyadari keindahan ini.
Aku yang begitu polos pada dunia,aku tak pula mengerti kasih sayang yang sesungguhnya, cara mereka menyayangi sungguh indah, sama sekali tak terasa kemarin dan saat ini mereka sungguh mencintai ku, tapi setiap saat aku berusaha untuk mentiadakan itu.
Sebab pada ego ku, aku terus saja ingin berkelana seperti perempuan di luar sana, berkelana menikmati kesulitan dan kepahitan dunia. Mungkin dengan mereka menaruhku pada rumah sumuk ini, agar aku tak memiliki banyak beban untuk hidup.
Sungguh tak bisa aku gambar kebahagiaan untuk keluarga, kasih sayang mereka, cinta mereka, amarah mereka, peduli mereka sama sekali tak ada yang bisa menyaingi nya.***
Oleh: Mimi Patria
Kenali.co, Ulang tahun ke 19.
Ayah tak mempedulikan seberapa sudah umur ku saat ini
Bagi beliau aku adalah aku.
yang sepersekian detik bertambah umur pun aku tetap lah aku.
Semakin jam berlalu semakin bertambah umur ku.
ya..
aku tetap lah aku. tak ada ubah nya
Setau ku ayah juga tak mendoakan aku hari ini. Mungkin bagi beliau doa yang beliau ucap kan adalah tiap saat menengadahkan tangan.
Beliau pada illahi rabbi, bahkan 5 kali dalam sehari dan semalam. Ayah tak menuntut pula umur ku telah sekian dan aku harus menjadikan demikian.
Sama sekali tidaakk.
Bagi beliau menjadi diri sendiri itu lebih baik dan lebih indah bahkan lebih bahagia.
Ayah lebih bahagia mendengarkan aku bagaikan kicauan burung dikala pagi,siang bahkan malam. Tak ada diam nya.
Walau terkadang aku tak bisa menempatkan diri atau bahkan tak bisa memahami situasi dan kondisi.
Menurut ayah menjadi diri ku sendiri itu lebih penting ketimbang aku yang terdiam dan sok sok dewasa akan diri ku sendiri.
Seorang guru pernah berbicara kepada ku "Dewasa itu proses, gak bisa tiba tiba sok dewasa gitu. Kedewasaan itu dia Memang tumbuh dari jiwa kita" dan dengan begitu aku tau, umur pun tak menentukan kedewasaan seseorang.
Begitu pula ibu ku beliau lebih tidak mempedulikan umur ku.
Sama sekali tidak, jika kalian bertanya berapa umur ku pada ibu. Pasti beliau menjawab entah lah, atau bahkan dia menanyakan kepada diri ku.
Bagi beliau tawa dan senyum ku itu adalah arti sebuah kehidupan paling indah dan paling bahagia.
Bagi ibu aku adalah peramai di kala sunyi
Penerang dikala gelap, penyejuk dikala panas
Ya. pada dasarnya memang begitu
Beliau tak pula mendoakan aku di umur ku yang senja ini
Sama hal nya ayah bagi beliau doa tak mesti hari ini tapi setiap saat tangan menengadahkan ke atas pada rabbi.
Begitu pula dengan ke tiga abang ku
Yang akrab aku sebut uwo awi, knik nain, dan kanduak nawan
Mereka seperti hal tak ada yang spesial sama sekali, Mereka juga tak memberikan aku hadiah sedikit pun, sapaan Ulang tahun atau bahkan ledekan ulang tahun saja tidak.
Persis sama seperti pagi sebelum nya,Aku yang manarik kaki mereka dan menyuruh mereka sholat, pada dasar nya aku kasar pada ketiga abang ku. Sifat Sama sekali tak ada ubah nya dengan hari hari kemarin,Mereka masih memperlakukan aku seperti tuan putri dan aku masih memperlakukan mereka seperti tuan raja.
Mereka masih menikmati tawa dengan ku
Masih menutup kuping atas pekikan ku
Masih menyuruh ku kesana kemari
Ya,abang-abang ku.
mereka tak pula memberikan ku doa.
Karena sama seperti hal nya ayah dan ibu mereka mendoakan ku dikala menengadahkan tangan pada sang rabbi
Mereka tak pula memberikan aku hadiah sedikitpun. Karena mungkin tiap kali yang aku mau selalu saja di turuti oleh mereka.
Sesimple ini memang hidupku.
Persis seperti aliran air, ia mengalir sesuai diamana arah yang ia mau.
tak perlu ucapan tapi makna kasih syang
Aku tau mereka sangat menjaga ku
Aku tau mereka sangat menyayangi ku
Aku tau mereka sangat khawatir akan diriku
Mereka mencintaiku Sebagaimana aku mencintai mereka.
Mungkin menurut orang lain
Ulang tahun adalah hari yang paling bahagia tapi tidak untukku
Bahagianya aku sama saja seperti kemarin kemarin dan kemarin nya
Hanya saja perbedaan pada ucapan yang kian banyak yang datang kepada ku
Dan doa doa dari pada teman terdekat ku.
Dan bertambah nya umur ku tak sedikit pun ada perubahan dari keluarga ku
Selalu dan selalu saja mengikuti apa mau ku
Kasih syang mereka tak ubah nya pada umur ku yang sebelumnya.
Kemarin mereka tak menuntut ku untuk dewasa
Bahkan hari ini begitu pula.
Mereka sama sekali tak pernah menargetkan aku harus begini dan aku harus begitu
Sebab bagaimana pun proses ku mereka tetap menghargai itu.
Mereka sangat terbuka pada apa pun dan siapapun itu. Aku yang berteman dengan siapapun itu silahkan. Aku yang bersahabat dengan siapapun silahkan. Dan aku yang ingin bersama siapa pun silahkan.
Namun tak keluar dari konteks dan wajib hal positif.
Mereka terlalu baik
Aku tau mereka tak mempercayai dalam segala hal, sebab mungkin mereka berfikir bahwa percaya akan membuat mereka kehilangan banyak hal
Mereka hanya mengawasi ku pada kejauhan dan dari kedekatan pula
Sebab mereka menyayangi ku dengan cara mereka sendiri.
Mungkin aku telat menyadari ini, aku telat menyadari keindahan ini.
Aku yang begitu polos pada dunia,aku tak pula mengerti kasih sayang yang sesungguhnya, cara mereka menyayangi sungguh indah, sama sekali tak terasa kemarin dan saat ini mereka sungguh mencintai ku, tapi setiap saat aku berusaha untuk mentiadakan itu.
Sebab pada ego ku, aku terus saja ingin berkelana seperti perempuan di luar sana, berkelana menikmati kesulitan dan kepahitan dunia. Mungkin dengan mereka menaruhku pada rumah sumuk ini, agar aku tak memiliki banyak beban untuk hidup.
Sungguh tak bisa aku gambar kebahagiaan untuk keluarga, kasih sayang mereka, cinta mereka, amarah mereka, peduli mereka sama sekali tak ada yang bisa menyaingi nya.***