Di saat kamu sendiri, kamu bisa berbincang apa adanya dengan dirimu
Kenali.co, Saya berjalan di gelapnya jalan menuju ke rumah. Sendiri tetapi tidak kesepian. Saya menggunakan kesendirian itu untuk berpikir: apa yang salah di dalam diri saya?. Ketika usia saya menginjak dua puluhan, saya mengikuti semua alur yang menurut orang adalah alur yang benar. Saya lulus kuliah empat tahun, langsung bekerja di sebuah perusahaan, mengikuti berbagai macam komunitas, dan menghabiskan malam minggu bersama kawan-kawan. Selalu sibuk, tidak pernah sendirian. Namun ketika usia saya sudah menginjak usia dua puluh lima ke atas, saya mengurangi keramaian di dalam diri saya dan menjalani 80% waktu dengan menyendiri. Saya menyadari bahwa hidup bersosial memang baik, tetapi bila terlalu ramai malah membuat saya kehilangan fokus terhadap diri saya sendiri.Terlalu banyak distraksi. Tidak ada waktu untuk diri sendiri.
Kita sering menganggap bahwa kesendirian identik dengan kesepian. Tidak ada yang mau berteman dengan seseorang yang suka menghabiskan waktunya dalam kesendirian. Mereka dinilai membosankan, tidak pandai bergaul, tidak punya teman, dan pergaulannya cenderung terbatas. Kita juga direcoki pemikiran bahwa orang yang hidup dalam keramaian dan kesibukan adalah orang yang sukses. Kemana-mana selalu beramai-ramai, panggilan telepon dari kantor yang tidak ada putus-putusnya, dan notifikasi handphone yang selalu berdenting tiap menit. Orang-orang seperti itu dianggap sebagai orang normal pada umumnya di dunia yang semakin sibuk seperti sekarang. Namun terkadang kita membutuhkan waktu untuk menyendiri.
Kita perlu waktu untuk berintropeksi dan memikirkan apa saja yang sudah dicapai dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk di masa depan. Tentukan waktu luang agar kamu bisa menyendiri. Pergi ke kafe atau tempat dimana saja yang memiliki suasana tenang dan jauh dari keramaian. Lalu matikan handphone dan nikmati kesendirian kamu.
Apa yang terlintas di benak kamu saat sendirian?. Apakah kamu memikirkan masa lalu atau masa depan? Apakah kamu terkenang mantan pacar kamu? Apakah kamu teringat tumpukan pekerjaan di kantor?. Apa pun yang kamu pikirkan dalam kesendirian adalah jati diri kamu sesungguhnya. Bila kamu sedih saat terkenang mantan pacar kamu, maka kenyataannya diri kamu memang belum rela melepaskan. Bila kamu marah karena teringat tumpukan pekerjaan yang belum selesai di kantor, maka pada kenyataannya kamu sedang jenuh dengan pekerjaan yang kamu jalani.
Dengan menyendiri, topeng sosial kamu terlepas dan kamu bisa melihat wajah kamu yang sebenarnya. Saat emosi kamu meluap, biarkan saja, jangan ditahan. Setelah emosi kamu keluar semua, kamu akan merasa lebih enteng dan bisa memikirkan tindakan-tindakan apa yang bisa kamu lakukan. Selama ini kamu disibukan dengan usaha mencari perhatian orang lain tanpa mempedulikan bahwa diri kamu pun perlu diperhatikan.
Ketika kamu menyendiri, otomatis kamu akan melihat diri kamu lebih dalam karena tidak ada orang lain yang mendistraksi pikiran kamu. Kamu menjadi lebih sadar utuh terhadap diri kamu sendiri. Bukan, saya bukannya mengajarkan kamu untuk menjadi seorang penyendiri. Tetapi alangkah baiknya bila kamu memiliki satu hari atau satu jam khusus dimana kamu bisa menyendiri untuk beristirahat dari keramaian dunia yang tidak ada hentinya.
Penulis: Bayu Taufiq Wana Wijaya
Di saat kamu sendiri, kamu bisa berbincang apa adanya dengan dirimu
Kenali.co, Saya berjalan di gelapnya jalan menuju ke rumah. Sendiri tetapi tidak kesepian. Saya menggunakan kesendirian itu untuk berpikir: apa yang salah di dalam diri saya?. Ketika usia saya menginjak dua puluhan, saya mengikuti semua alur yang menurut orang adalah alur yang benar. Saya lulus kuliah empat tahun, langsung bekerja di sebuah perusahaan, mengikuti berbagai macam komunitas, dan menghabiskan malam minggu bersama kawan-kawan. Selalu sibuk, tidak pernah sendirian. Namun ketika usia saya sudah menginjak usia dua puluh lima ke atas, saya mengurangi keramaian di dalam diri saya dan menjalani 80% waktu dengan menyendiri. Saya menyadari bahwa hidup bersosial memang baik, tetapi bila terlalu ramai malah membuat saya kehilangan fokus terhadap diri saya sendiri.Terlalu banyak distraksi. Tidak ada waktu untuk diri sendiri.
Kita sering menganggap bahwa kesendirian identik dengan kesepian. Tidak ada yang mau berteman dengan seseorang yang suka menghabiskan waktunya dalam kesendirian. Mereka dinilai membosankan, tidak pandai bergaul, tidak punya teman, dan pergaulannya cenderung terbatas. Kita juga direcoki pemikiran bahwa orang yang hidup dalam keramaian dan kesibukan adalah orang yang sukses. Kemana-mana selalu beramai-ramai, panggilan telepon dari kantor yang tidak ada putus-putusnya, dan notifikasi handphone yang selalu berdenting tiap menit. Orang-orang seperti itu dianggap sebagai orang normal pada umumnya di dunia yang semakin sibuk seperti sekarang. Namun terkadang kita membutuhkan waktu untuk menyendiri.
Kita perlu waktu untuk berintropeksi dan memikirkan apa saja yang sudah dicapai dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk di masa depan. Tentukan waktu luang agar kamu bisa menyendiri. Pergi ke kafe atau tempat dimana saja yang memiliki suasana tenang dan jauh dari keramaian. Lalu matikan handphone dan nikmati kesendirian kamu.
Apa yang terlintas di benak kamu saat sendirian?. Apakah kamu memikirkan masa lalu atau masa depan? Apakah kamu terkenang mantan pacar kamu? Apakah kamu teringat tumpukan pekerjaan di kantor?. Apa pun yang kamu pikirkan dalam kesendirian adalah jati diri kamu sesungguhnya. Bila kamu sedih saat terkenang mantan pacar kamu, maka kenyataannya diri kamu memang belum rela melepaskan. Bila kamu marah karena teringat tumpukan pekerjaan yang belum selesai di kantor, maka pada kenyataannya kamu sedang jenuh dengan pekerjaan yang kamu jalani.
Dengan menyendiri, topeng sosial kamu terlepas dan kamu bisa melihat wajah kamu yang sebenarnya. Saat emosi kamu meluap, biarkan saja, jangan ditahan. Setelah emosi kamu keluar semua, kamu akan merasa lebih enteng dan bisa memikirkan tindakan-tindakan apa yang bisa kamu lakukan. Selama ini kamu disibukan dengan usaha mencari perhatian orang lain tanpa mempedulikan bahwa diri kamu pun perlu diperhatikan.
Ketika kamu menyendiri, otomatis kamu akan melihat diri kamu lebih dalam karena tidak ada orang lain yang mendistraksi pikiran kamu. Kamu menjadi lebih sadar utuh terhadap diri kamu sendiri. Bukan, saya bukannya mengajarkan kamu untuk menjadi seorang penyendiri. Tetapi alangkah baiknya bila kamu memiliki satu hari atau satu jam khusus dimana kamu bisa menyendiri untuk beristirahat dari keramaian dunia yang tidak ada hentinya.
Penulis: Bayu Taufiq Wana Wijaya