Oleh: Ika Munawaroh, dkk
Kenali.co, Kepemimpinan merupakan sebuah kata yang diambil dari kata dasar pemimpin. Nah pemimpin itu apa sih? pemimpin adalah orang yang mempunyai wewenang, tugas, serta tanggung jawab memimpin dan mengayomi orang-orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bersikap legowo dalam hal apapun, harus berani mengambil resiko, menerima kekalahan serta ambil bagian dalam mensejahterakan rakyat.
Lalu, bagaimana kepemimpinan dalam Islam? kepemimpinan dalam Islam adalah “memimpin seseorang” maka berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing atau mendidik agar sesuai dengan syariat Islam untuk mencapai 2 tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Adapun sabda Rasulullah SAW berkaitan dengan kepemimpinan yang artinya “kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepempinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelola harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban entang kepemimpinannya. Oleh karena itu, kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
Berkaitan dengan hadits tersebut, dapat kita semua ketahui mengenai makna dari kepemimpinan tersebut secara lebih mendetail lagi. Kepemimpinan bukan melulu soal menjadi yang teratas dan menjadi orang yang paling dihormati. Menjadi pemimpin juga bukan selamanya tentang jabatan tertinggi, harta yang bergelimang, kemewahan dan kekayaan. Menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekedar kita berada di posisi atas, bukan sekedar kita menjadi nomor satu, bukan juga kita gila akan kehormatan. Menjadi pemimpin adalah amanah, titipan dan tanggung jawab besar yang harus diemban di kedua pundak. Menjadi pemimpin bukan hal sepele yang mengasyikkan, menjadi seorang pemimpin juga harus siap, sigap dan kuat akan apapun yang harus dihadapi dikemudian.
Telah kita ketahui bahwasanya untuk menjadi seorang seorang pemimpin bukan hal yang easy, akan tetapi menjadi seorang pemimpin itu merupakan sebuah challenge yang harus jalani dengan baik untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang teladan dan amanah. Lalu, bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin yang amanah itu? Untuk menjadi pemimpin yang amanah itu kita harus terlebih dahulu dasarnya mengenai apa itu arti kepemimpinan, kemudian kita harus tau karakteristik kepemimpinan yang baik itu seperti apa. Dalam Perspektif Al –Qur’an disebutkan bahwa beberapa karakteristik kepemimpinan diantaranya bertawakal, berpengetahuan luas, adil, jujur, suka bermusyawarah, betanggungjawab, suka berbuat kebaikan, memberi peringatan kepada kebaikan, serta risau terhadap umat Islam. Dari karakteristik tersebut, kita dapat ketahui, bahwa untuk menjadi pemimpin yang amanah, seseorang haruslah dapat memenuhi kesemua. Akan tetapi kembali lagi kepada kodrat kita sebagai manusia tak ada yan sempurna, dan sekurang – kurangnya kita mempunyai keseimbangan untuk melengkapi kekurangan akan karakteristik tersebut yang telah disebutkan.
Tak hanya terbatas pada pengertian dan karakteristik saja, untuk menjadi seorang pemimpin yang teladan dan amanah pun kita kudu tau dan juga perlu memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam kepemimpinan Islam yang tak kalah menantang dari karakteristik tadi, diantaranya yaitu adil, adil dalam hal ini kita hendaknya bersikap adil terhadap orang-orang yang kita pimpin agar tidak terjadi keselisihpahaman dan ketimpangan di dalamnya. Kemudian ilmu yang mempu membuatya berijtihad terhadap kasus dan hukum – hukum. Sehat inderanya, hal ini agar seorang pemimpin mampu mengatasi terlebih dahulu masalah yang telah diketahuinya. Sehat organ tubuh, diperlukan agar apapun yang menjadi tugas dan wewenangnya tak terhalang oleh cacat anggota tubuh. Wawasan, ini ternasuk point yang sangat penting karena dengan wawasan yang luas, seorang pemimpin akan lebih mudah menjadi panutan dari orang – orang ynag dipimpinnya, yang terakhir yaitu berani, yang kita butuhkan seorang pemimpin itu yang mampu melindungi kita, berdiri paling depan jika ada kecaman atau permasalahan, bukan pemimpin yang berlindung di belakang orang-orang yang dipimpinnya, bukan juga yang hanya pandai bicara tapi hanya fiktif belaka.
Sepaham pada ulasan di atas, kita ketahui pula tanggungjawab dan beban seorang pemimpin cukuplah berat dan sangat menantang, untuk itu sangat diharapkan kita mempunyai pemimpin yang teladan dan amanah yang dapat memenuhi kriteria yang seharusnya dan berdasar pada ketentuan Allah SWT. Seperti yang saat ini sedang maraknya menyambut pemilu tahun 2019 mendatang, banyak sekali oknum masyarakat yang besikukuh dan bersikeras pada opininya bahwa pilihannya lah yang akan mensejahterakan rakyat kemudian hari. Bahkan sampai-sampai terjadi adu argumen hanya karena mempertahankan pilihannya. Kita sebagai manusia pastinya kita tau lah mana yang ke depannya memberikan prospek yang bagus, yang bisa jadi panutan bagi yang dipimpinnya, yang teladan serta amanah tanpa harus ada kubu ini itu.
Apapun itu, harapan kita semua siapapun yang menjadi pemimpin kita, haruslah pemimpin yang sepaham dengan anjuran kepemimpinan dari ajaran Allah dan Rasul –Nya, yang tidak hanya memberikan kesejahteraan kita untuk di dunia saja akan tetapi dapat membawa kita pada kesejahteraan di akhirat kelak.***
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester.
Penulis : Ika Munawaroh, Lina Monica, Mawar, Reni Mubaliroh, Herdaswita, Putri Miftahul JS, Ivana Kristina H.
(Mahasiwa jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi)
Oleh: Ika Munawaroh, dkk
Kenali.co, Kepemimpinan merupakan sebuah kata yang diambil dari kata dasar pemimpin. Nah pemimpin itu apa sih? pemimpin adalah orang yang mempunyai wewenang, tugas, serta tanggung jawab memimpin dan mengayomi orang-orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bersikap legowo dalam hal apapun, harus berani mengambil resiko, menerima kekalahan serta ambil bagian dalam mensejahterakan rakyat.
Lalu, bagaimana kepemimpinan dalam Islam? kepemimpinan dalam Islam adalah “memimpin seseorang” maka berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing atau mendidik agar sesuai dengan syariat Islam untuk mencapai 2 tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Adapun sabda Rasulullah SAW berkaitan dengan kepemimpinan yang artinya “kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepempinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelola harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban entang kepemimpinannya. Oleh karena itu, kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
Berkaitan dengan hadits tersebut, dapat kita semua ketahui mengenai makna dari kepemimpinan tersebut secara lebih mendetail lagi. Kepemimpinan bukan melulu soal menjadi yang teratas dan menjadi orang yang paling dihormati. Menjadi pemimpin juga bukan selamanya tentang jabatan tertinggi, harta yang bergelimang, kemewahan dan kekayaan. Menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekedar kita berada di posisi atas, bukan sekedar kita menjadi nomor satu, bukan juga kita gila akan kehormatan. Menjadi pemimpin adalah amanah, titipan dan tanggung jawab besar yang harus diemban di kedua pundak. Menjadi pemimpin bukan hal sepele yang mengasyikkan, menjadi seorang pemimpin juga harus siap, sigap dan kuat akan apapun yang harus dihadapi dikemudian.
Telah kita ketahui bahwasanya untuk menjadi seorang seorang pemimpin bukan hal yang easy, akan tetapi menjadi seorang pemimpin itu merupakan sebuah challenge yang harus jalani dengan baik untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang teladan dan amanah. Lalu, bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin yang amanah itu? Untuk menjadi pemimpin yang amanah itu kita harus terlebih dahulu dasarnya mengenai apa itu arti kepemimpinan, kemudian kita harus tau karakteristik kepemimpinan yang baik itu seperti apa. Dalam Perspektif Al –Qur’an disebutkan bahwa beberapa karakteristik kepemimpinan diantaranya bertawakal, berpengetahuan luas, adil, jujur, suka bermusyawarah, betanggungjawab, suka berbuat kebaikan, memberi peringatan kepada kebaikan, serta risau terhadap umat Islam. Dari karakteristik tersebut, kita dapat ketahui, bahwa untuk menjadi pemimpin yang amanah, seseorang haruslah dapat memenuhi kesemua. Akan tetapi kembali lagi kepada kodrat kita sebagai manusia tak ada yan sempurna, dan sekurang – kurangnya kita mempunyai keseimbangan untuk melengkapi kekurangan akan karakteristik tersebut yang telah disebutkan.
Tak hanya terbatas pada pengertian dan karakteristik saja, untuk menjadi seorang pemimpin yang teladan dan amanah pun kita kudu tau dan juga perlu memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam kepemimpinan Islam yang tak kalah menantang dari karakteristik tadi, diantaranya yaitu adil, adil dalam hal ini kita hendaknya bersikap adil terhadap orang-orang yang kita pimpin agar tidak terjadi keselisihpahaman dan ketimpangan di dalamnya. Kemudian ilmu yang mempu membuatya berijtihad terhadap kasus dan hukum – hukum. Sehat inderanya, hal ini agar seorang pemimpin mampu mengatasi terlebih dahulu masalah yang telah diketahuinya. Sehat organ tubuh, diperlukan agar apapun yang menjadi tugas dan wewenangnya tak terhalang oleh cacat anggota tubuh. Wawasan, ini ternasuk point yang sangat penting karena dengan wawasan yang luas, seorang pemimpin akan lebih mudah menjadi panutan dari orang – orang ynag dipimpinnya, yang terakhir yaitu berani, yang kita butuhkan seorang pemimpin itu yang mampu melindungi kita, berdiri paling depan jika ada kecaman atau permasalahan, bukan pemimpin yang berlindung di belakang orang-orang yang dipimpinnya, bukan juga yang hanya pandai bicara tapi hanya fiktif belaka.
Sepaham pada ulasan di atas, kita ketahui pula tanggungjawab dan beban seorang pemimpin cukuplah berat dan sangat menantang, untuk itu sangat diharapkan kita mempunyai pemimpin yang teladan dan amanah yang dapat memenuhi kriteria yang seharusnya dan berdasar pada ketentuan Allah SWT. Seperti yang saat ini sedang maraknya menyambut pemilu tahun 2019 mendatang, banyak sekali oknum masyarakat yang besikukuh dan bersikeras pada opininya bahwa pilihannya lah yang akan mensejahterakan rakyat kemudian hari. Bahkan sampai-sampai terjadi adu argumen hanya karena mempertahankan pilihannya. Kita sebagai manusia pastinya kita tau lah mana yang ke depannya memberikan prospek yang bagus, yang bisa jadi panutan bagi yang dipimpinnya, yang teladan serta amanah tanpa harus ada kubu ini itu.
Apapun itu, harapan kita semua siapapun yang menjadi pemimpin kita, haruslah pemimpin yang sepaham dengan anjuran kepemimpinan dari ajaran Allah dan Rasul –Nya, yang tidak hanya memberikan kesejahteraan kita untuk di dunia saja akan tetapi dapat membawa kita pada kesejahteraan di akhirat kelak.***
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester.
Penulis : Ika Munawaroh, Lina Monica, Mawar, Reni Mubaliroh, Herdaswita, Putri Miftahul JS, Ivana Kristina H.
(Mahasiwa jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi)