Oleh : Soni Afriansyah
Kenali.co, Di daerah saya terdapat Suku Anak Dalam (SAD), tepatnya di Desa Pemayongan, Kecamatan Sumai Kabupaten Tebo, Jambi. Sepengetahuan saya, di sana sering terjadi perkelahian antara masyarakat SAD dengan masyarakat sekitar yang tinggal dekat pemukiman SAD. Permasalahan mereka hanya persoalan tanah. Masyarakat sekitar merebut tanah SAD untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan. Pihak SAD pun tidak tinggal diam melihat tanah mereka dikuasai. Padahal batas tanah antara SAD dengan masyarakat biasa telah tetapkan pemerintah. Oleh sebab itu, perkelahian menjadi sesuatu yang tidak terelak-an di sana. Hal ini menjadi bukti kecil bahwa rakyat Indonesia sedang terjadi perpecahan persatuan. Perpecahan persatuan tersebut dapat menjadi landasan terbentuknya krisis moral. Krisis moral telah menjadi masalah besar bangsa ini. Akan tetapi, Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya begitu juga masalah bangsa ini. Permasalahan itu bukan tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab kita semua.
Ir Soekarno pernah berkata ‘’Beri aku seratus pemuda maka akan kugemparkan dunia ini’’. Dari pernyataan tersebut maka timbul pertanyaan, siapa saja yang dikatakan pemuda?. Yang dikatakan pemuda yaitu orang yang masih memiliki semangat yang tinggi dan berjiwa muda. Jika seseorang yang telah berumur tua namun memiliki semangat yang tinggi maka ia juga busa dikatakan seorang pemuda. Semangat yang dimaksud ialah semangat mempertahankan kemerdekaan ini. Jika kita menghayati kata Soekarno di atas tadi, maka permasalahan bangsa ini jelaslah di tangan pemuda jawabannya. Hal itu dikarenakan pemudalah yang menentukan nasib negara ini kedepannya. Peran pemuda tersebut mampu menciptakan kondisi yang diharapkan misalnya kemakmuran, kesejahteraan, keadilan dan lain-lain sebagainya. Akan tetapi, pemuda kini dinilai belum mampu menggemparkan dunia ini seperti kata Soekarno tersebut. Mengapa demikian?. Dikarenakan antara pemuda yang satu dengan yang lain belum memiliki rasa persatuan yang tinggi sehingga melihat perbedaan sedikit saja menjadi sebuah keanehan yang berujung pada saling ejek antara mereka. Ejekan itu berujung pada aksi saling serang dan berbuat anarkis satu sama lain. Jika hal ini terjadi terus menerus mau dikemanakan negara ini?, apakah bangsa ini tidak berhak menyandang predikat negara bermoral?
Dari sekian banyak masalah yang terjadi pada pemuda, masalah tentang tawuran dan narkoba yang sering dilakukan. Masalah tawuran sering dilakukan remaja SMP, SMA maupun perguruan tinggi, bahkan masyarakat yang tak berpendidikan pun melakukan hal yang sama. Banyak sekali penyebab pemuda melakukan tawuran diantaranya, pemuda yang saling ejek, pemuda menonton film aksi perang dan menirunya dan seringnya melihat pertikaian dalam keluarga. penyebab yang pertama yaitu seorang pemuda mengejek temannya yang lain, dan kemudian terjadilah pertikaian karena tidak terimanya temannya tadi diejek. Biasanya, saling ejek itu timbul karena satu perbedaan yang tidak diterima oleh semua pihak. Penyebab yang kedua yaitu Orang tua sering kali tidak sadar jika menonton sebuah acara TV bersama anaknya dengan tontonan adegan aksi perang yang sangat tragis akan berdampak pada anaknya. Ketika mereka menganjak remaja hal yang sering ia lihat masa kanak-kanaknya terkadang menjadi bahan peniruannya misalnya yang ia saksikan adegan peperangan dan kemudian ia mencontoh adegan tersebut dengan memukul kawannya. Penyebab yang terakhir yaitu sesearang anak yang menyaksikan orang tuanya berkelahi atau sedang broken home, maka anak tadi akan meniru perbuatan orang tuanya tadi. Hal itu dikarenakan, kedekatan anak pada lingkungan keluarga sangat mempengaruhi perilaku dan psikologinya. Adapun salah satu contoh kasus tawuran yang terjadi menurut Kompas.com “Data pada akhir tahun yang dihimpun oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNAS PA) menunjukan angka yang memprihatinkan, yaitu sebanyak 82 pelajar tewas sepanjang tahun 2012’’. Bisa dibayangkan saja jika pada tahun 2012 sebanyak itu, bagaimanakah dengan tahun 2016 maupun 2020 mendatang? Tentu akan meningkat, mengingat belum adanya kesadaran pemuda mengenai semangat kebangsaan dan rasa persatuan.
Selain masalah tawuran, ada juga masalah yang serius bagi pemuda yang diharapkan dapat tertuntaskan, masalah itu tentang penyalahgunaan narkoba. Dan yang kita dengar bahwa pengedar narkoba internasional maupun nasional menjadikan pemuda sebagai sasaran empuk dalam mengembangkan usahanya untuk menghancurkan sebuah negara sekaligus meraup keuntungan. Narkoba bermacam-macam rupa dan cara memakainya, akan tetapi tetap saja dapat membahayakan tubuh pemakai itu sendiri baik efek cepat maupun berangsur-angsur dan bahkan sering kali kita menyaksikan maupun melihat langsung pemuda yang menggunakan narkoba yang lama kelamaan tewas. Banyak sekali data-data pemuda yang menggunakakan narkoba baik melalui internet, koran maupun media lainnya salah satunya menurut viva.co.id ‘’Indonesia sendiri angka penyalahgunaan narkoba mencapai 2,2 persen atau 4,2 juta orang pada tahun 2011.Mereka terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai, dan pecandu. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, telah terungkap 108.107 kasus kejahatan narkoba dengan jumlah tersangka 134.117 orang’’. Belum lagi, baru-baru ini kita dengar adanya insiden penembakan terhadap orang asing yang mengedarkan narkoba di Indonesia. Timbul sebuah pertanyaan, Bagaimana bisa pengedar itu masuk ke Indonesia?. Jawabannya yaitu memang peraturan pemerintah telah berkoar-koar tentang narkoba, akan tetapi hal itu tidak menggetarkan rasa takut bagi pengedar maupun pengonsumsi narkoba mengingat masih lemahnya saksi yang diberikan pemerintah terhadap kasus narkoba sehingga penggedar itu dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Jika pemuda mengonsumsi dan terlena dengan narkoba maka akan memperburuk kondisi bangsa ini. Inikah cita-cita Indonesia yang sesungguhnya? Inikah yang diharapkan para pejuang dahulu? Jawabannya tentu tidak, dikarenakan para pejuang meneteskan darahnya agar penerus bangsanya salah satunya pemuda mampu memakmurkan Indonesia dan menjadikan Indonesia negara yang besar.
Dari permasalahan di atas tentu banyak solusi yang terbaik, salah satu solusi alternatifnya antara lain membuat organisasi kepemudaan, memperingati hari nasional indonesia dan menciptakan event tahunan tentang kepemudaan.
Organisasi Kepemudaan yang dimaksud adalah sebuah organisasi yang dibangun oleh pemuda, oleh pemuda dan untuk pemuda. Organisasi Kepemudaan itu dapat dilakukan dimana saja baik di sekolah, kampus maupun masyarakat. Organisasi kepemudaan di dalamnya terdapat pengajaran maupun pelatihan tentang kebangsaan dan jiwa pemuda sesungguhnya. Salah satu wujud organisasi kepemudaan yaitu sosialpreneur yang merupakan organisasi pemuda yang membuat sebuah wirausaha akan tetap memiliki jiwa sosial. Organisasi ini membuat sebuah wirausaha kecil, menengah dan besar yang hasilnya disumbangkan ke panti asuhan maupun kepada pihak lain yang membutuhkan. Dengan begitu, apakah pemilik wirausaha tidak menikmati keuntungan?. Jawabannya tentu pemilik wirausahawan atau pemuda wirausahawan tadi tetap dapat menikmati keuntungan, hanya saja sebagian dari keuntungan tersebut disumbangkan kepada orang yang lebih menguntungkan. Selain itu kita juga akan memberikan pengarahan kepada masyarakat yang memiliki penghasilan yang pas-pasan agar memilki softskill yang cukup sehingga dapat memanfaatkan kekayaan lingkungan sekitar yang ada.
Yang kedua yaitu memperingati hari nasional Indonesia. Memperingati bukan hanya sebagai hura-hura belaka, akan tetapi menjadikan sebuah hari intropeksi diri dan menyusun strategi yang harus dilakukan agar negara ini bisa maju kedepannya. Memperingati itu bisa dengan cara mengadakan lomba pidato kenegaraan ataupun lomba yang mampu menciptakan persatuan dan kebersamaan salah satunya lomba tarik tambang. Selain itu perlunya implementasi dalam peringatan hari nasional tersebut, maksudnya adalah tindakan kita setelah memperingati hari tersebut. Misalkan kita memperingati hari sumpah pemuda, maka kita harus mengkobarkan semangat kebangsaan dan menjadi pemuda yang sesungguhnya. Wujud dari implementasi tersebut misalkan, jika kita seseorang pelajar maka kita harus belajar dengan rajin dan berprestasi sehingga mampu mengharumkan nama bangsa dan jika kita seseorang pemimpin maka kita harus memimpin secara adil dan bijaksana.
Dan yang terakhir yaitu mengadakan acara tahunan antara kalangan pemuda misalkan diskusi interaktif pemuda Indonesia. kegiatan itu tentu dapat menyatukan seluruh aspirasi pemuda di Indonesia. Perwakilan Pemuda dari sabang sampai merauke dikumpulkan di satu tempat dan membahas keunikan maupun permasalahan yang ada di daerah masing-masing. Selain itu perlunya juga perkenalan budaya maupun kesenian pemuda dari berbagai daerah tersebut. Memang cukup banyak acara untuk pemuda yang diadakan lembaga maupun istansi tertentu, akan tetapi acara itu terkadang hanya untuk kepentingan instansi atau lembaga tersebut saja. Walaupun ada juga yang mengadakan acara dengan konsep yang sama seperti di atas untuk pemuda, akan tetapi hanya membahas keunikan saja dan tidak ada aspirasi pemuda di dalamnya. Aspirasi pemuda itu dapat berupa ide, kritikan maupun kontribusi nyatanya terhadap perkembangan negara ini.
Dengan demikian, Indonesia dalam menghadapi masalah kiris moral ini, seperti tawuran yang dapat merugikan banyak orang serta narkoba yang menjerumuskan pemuda kedalam lembah kehancuran, perlunya membuat sebuah organisasi kepemudaan misalnya sosialpreneur, memperingati hari nasional Indonesia misalnya dengan cara lomba pidato kenegaraan, dan mengadakan acara tahunan pemuda Indonesia yang dapat menyatukan seluruh aspirasi,budaya, dan keunikan pemuda di nusantara. Kita akan merasakan arti sebuah persatuan yang kokoh sebagaimana makna yang terdapat dalam sumpah pemuda jika kita berpartisipasi dalam ketiga solusi tersebut, dan dengan mudahnya semangat kebangsaan timbul jika persatuan antara pemuda ada. Dan pada akhirnya kemerdekaan sesungguhnya dapat kita rasakan. Untuk itu, Marilah kita mulai dari sekarang agar terciptanya Indonesia yang sejahtera.
Penulis: Soni Afriansyah, Mahasiswa Unja Angkatan 2015
***
Daftar Pustaka:
Hasibuan, Melayu. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Sumardi.2013. Pemuda dalam Dinamika Politik dan Kepemimpinan. Cirebon: Mitra Pemuda
Momon Abdul Rahman, dkk. 2012. Indonesia Muda:Catatan Penting Persatuan
Organisasi Pemuda:Museum Sumpah Pemuda
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/516363-bnn--pengguna-narkoba-di-indonesia-capai-4-2-juta-orang
http://iftitahnj.blogspot.com/2011/06/makalahtawuranpelajar
http://madib.blog.unair.ac.id/.../semangat-kebangsaan-demi-masa-depan-ceme
http://nafidhaliya.blogspot.co.id/2013/11/12.html
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/21/10534239/82.Pelajar.Tewas.Sia-sia.karena.Tawuran
Oleh : Soni Afriansyah
Kenali.co, Di daerah saya terdapat Suku Anak Dalam (SAD), tepatnya di Desa Pemayongan, Kecamatan Sumai Kabupaten Tebo, Jambi. Sepengetahuan saya, di sana sering terjadi perkelahian antara masyarakat SAD dengan masyarakat sekitar yang tinggal dekat pemukiman SAD. Permasalahan mereka hanya persoalan tanah. Masyarakat sekitar merebut tanah SAD untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan. Pihak SAD pun tidak tinggal diam melihat tanah mereka dikuasai. Padahal batas tanah antara SAD dengan masyarakat biasa telah tetapkan pemerintah. Oleh sebab itu, perkelahian menjadi sesuatu yang tidak terelak-an di sana. Hal ini menjadi bukti kecil bahwa rakyat Indonesia sedang terjadi perpecahan persatuan. Perpecahan persatuan tersebut dapat menjadi landasan terbentuknya krisis moral. Krisis moral telah menjadi masalah besar bangsa ini. Akan tetapi, Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya begitu juga masalah bangsa ini. Permasalahan itu bukan tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab kita semua.
Ir Soekarno pernah berkata ‘’Beri aku seratus pemuda maka akan kugemparkan dunia ini’’. Dari pernyataan tersebut maka timbul pertanyaan, siapa saja yang dikatakan pemuda?. Yang dikatakan pemuda yaitu orang yang masih memiliki semangat yang tinggi dan berjiwa muda. Jika seseorang yang telah berumur tua namun memiliki semangat yang tinggi maka ia juga busa dikatakan seorang pemuda. Semangat yang dimaksud ialah semangat mempertahankan kemerdekaan ini. Jika kita menghayati kata Soekarno di atas tadi, maka permasalahan bangsa ini jelaslah di tangan pemuda jawabannya. Hal itu dikarenakan pemudalah yang menentukan nasib negara ini kedepannya. Peran pemuda tersebut mampu menciptakan kondisi yang diharapkan misalnya kemakmuran, kesejahteraan, keadilan dan lain-lain sebagainya. Akan tetapi, pemuda kini dinilai belum mampu menggemparkan dunia ini seperti kata Soekarno tersebut. Mengapa demikian?. Dikarenakan antara pemuda yang satu dengan yang lain belum memiliki rasa persatuan yang tinggi sehingga melihat perbedaan sedikit saja menjadi sebuah keanehan yang berujung pada saling ejek antara mereka. Ejekan itu berujung pada aksi saling serang dan berbuat anarkis satu sama lain. Jika hal ini terjadi terus menerus mau dikemanakan negara ini?, apakah bangsa ini tidak berhak menyandang predikat negara bermoral?
Dari sekian banyak masalah yang terjadi pada pemuda, masalah tentang tawuran dan narkoba yang sering dilakukan. Masalah tawuran sering dilakukan remaja SMP, SMA maupun perguruan tinggi, bahkan masyarakat yang tak berpendidikan pun melakukan hal yang sama. Banyak sekali penyebab pemuda melakukan tawuran diantaranya, pemuda yang saling ejek, pemuda menonton film aksi perang dan menirunya dan seringnya melihat pertikaian dalam keluarga. penyebab yang pertama yaitu seorang pemuda mengejek temannya yang lain, dan kemudian terjadilah pertikaian karena tidak terimanya temannya tadi diejek. Biasanya, saling ejek itu timbul karena satu perbedaan yang tidak diterima oleh semua pihak. Penyebab yang kedua yaitu Orang tua sering kali tidak sadar jika menonton sebuah acara TV bersama anaknya dengan tontonan adegan aksi perang yang sangat tragis akan berdampak pada anaknya. Ketika mereka menganjak remaja hal yang sering ia lihat masa kanak-kanaknya terkadang menjadi bahan peniruannya misalnya yang ia saksikan adegan peperangan dan kemudian ia mencontoh adegan tersebut dengan memukul kawannya. Penyebab yang terakhir yaitu sesearang anak yang menyaksikan orang tuanya berkelahi atau sedang broken home, maka anak tadi akan meniru perbuatan orang tuanya tadi. Hal itu dikarenakan, kedekatan anak pada lingkungan keluarga sangat mempengaruhi perilaku dan psikologinya. Adapun salah satu contoh kasus tawuran yang terjadi menurut Kompas.com “Data pada akhir tahun yang dihimpun oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNAS PA) menunjukan angka yang memprihatinkan, yaitu sebanyak 82 pelajar tewas sepanjang tahun 2012’’. Bisa dibayangkan saja jika pada tahun 2012 sebanyak itu, bagaimanakah dengan tahun 2016 maupun 2020 mendatang? Tentu akan meningkat, mengingat belum adanya kesadaran pemuda mengenai semangat kebangsaan dan rasa persatuan.
Selain masalah tawuran, ada juga masalah yang serius bagi pemuda yang diharapkan dapat tertuntaskan, masalah itu tentang penyalahgunaan narkoba. Dan yang kita dengar bahwa pengedar narkoba internasional maupun nasional menjadikan pemuda sebagai sasaran empuk dalam mengembangkan usahanya untuk menghancurkan sebuah negara sekaligus meraup keuntungan. Narkoba bermacam-macam rupa dan cara memakainya, akan tetapi tetap saja dapat membahayakan tubuh pemakai itu sendiri baik efek cepat maupun berangsur-angsur dan bahkan sering kali kita menyaksikan maupun melihat langsung pemuda yang menggunakan narkoba yang lama kelamaan tewas. Banyak sekali data-data pemuda yang menggunakakan narkoba baik melalui internet, koran maupun media lainnya salah satunya menurut viva.co.id ‘’Indonesia sendiri angka penyalahgunaan narkoba mencapai 2,2 persen atau 4,2 juta orang pada tahun 2011.Mereka terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai, dan pecandu. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, telah terungkap 108.107 kasus kejahatan narkoba dengan jumlah tersangka 134.117 orang’’. Belum lagi, baru-baru ini kita dengar adanya insiden penembakan terhadap orang asing yang mengedarkan narkoba di Indonesia. Timbul sebuah pertanyaan, Bagaimana bisa pengedar itu masuk ke Indonesia?. Jawabannya yaitu memang peraturan pemerintah telah berkoar-koar tentang narkoba, akan tetapi hal itu tidak menggetarkan rasa takut bagi pengedar maupun pengonsumsi narkoba mengingat masih lemahnya saksi yang diberikan pemerintah terhadap kasus narkoba sehingga penggedar itu dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Jika pemuda mengonsumsi dan terlena dengan narkoba maka akan memperburuk kondisi bangsa ini. Inikah cita-cita Indonesia yang sesungguhnya? Inikah yang diharapkan para pejuang dahulu? Jawabannya tentu tidak, dikarenakan para pejuang meneteskan darahnya agar penerus bangsanya salah satunya pemuda mampu memakmurkan Indonesia dan menjadikan Indonesia negara yang besar.
Dari permasalahan di atas tentu banyak solusi yang terbaik, salah satu solusi alternatifnya antara lain membuat organisasi kepemudaan, memperingati hari nasional indonesia dan menciptakan event tahunan tentang kepemudaan.
Organisasi Kepemudaan yang dimaksud adalah sebuah organisasi yang dibangun oleh pemuda, oleh pemuda dan untuk pemuda. Organisasi Kepemudaan itu dapat dilakukan dimana saja baik di sekolah, kampus maupun masyarakat. Organisasi kepemudaan di dalamnya terdapat pengajaran maupun pelatihan tentang kebangsaan dan jiwa pemuda sesungguhnya. Salah satu wujud organisasi kepemudaan yaitu sosialpreneur yang merupakan organisasi pemuda yang membuat sebuah wirausaha akan tetap memiliki jiwa sosial. Organisasi ini membuat sebuah wirausaha kecil, menengah dan besar yang hasilnya disumbangkan ke panti asuhan maupun kepada pihak lain yang membutuhkan. Dengan begitu, apakah pemilik wirausaha tidak menikmati keuntungan?. Jawabannya tentu pemilik wirausahawan atau pemuda wirausahawan tadi tetap dapat menikmati keuntungan, hanya saja sebagian dari keuntungan tersebut disumbangkan kepada orang yang lebih menguntungkan. Selain itu kita juga akan memberikan pengarahan kepada masyarakat yang memiliki penghasilan yang pas-pasan agar memilki softskill yang cukup sehingga dapat memanfaatkan kekayaan lingkungan sekitar yang ada.
Yang kedua yaitu memperingati hari nasional Indonesia. Memperingati bukan hanya sebagai hura-hura belaka, akan tetapi menjadikan sebuah hari intropeksi diri dan menyusun strategi yang harus dilakukan agar negara ini bisa maju kedepannya. Memperingati itu bisa dengan cara mengadakan lomba pidato kenegaraan ataupun lomba yang mampu menciptakan persatuan dan kebersamaan salah satunya lomba tarik tambang. Selain itu perlunya implementasi dalam peringatan hari nasional tersebut, maksudnya adalah tindakan kita setelah memperingati hari tersebut. Misalkan kita memperingati hari sumpah pemuda, maka kita harus mengkobarkan semangat kebangsaan dan menjadi pemuda yang sesungguhnya. Wujud dari implementasi tersebut misalkan, jika kita seseorang pelajar maka kita harus belajar dengan rajin dan berprestasi sehingga mampu mengharumkan nama bangsa dan jika kita seseorang pemimpin maka kita harus memimpin secara adil dan bijaksana.
Dan yang terakhir yaitu mengadakan acara tahunan antara kalangan pemuda misalkan diskusi interaktif pemuda Indonesia. kegiatan itu tentu dapat menyatukan seluruh aspirasi pemuda di Indonesia. Perwakilan Pemuda dari sabang sampai merauke dikumpulkan di satu tempat dan membahas keunikan maupun permasalahan yang ada di daerah masing-masing. Selain itu perlunya juga perkenalan budaya maupun kesenian pemuda dari berbagai daerah tersebut. Memang cukup banyak acara untuk pemuda yang diadakan lembaga maupun istansi tertentu, akan tetapi acara itu terkadang hanya untuk kepentingan instansi atau lembaga tersebut saja. Walaupun ada juga yang mengadakan acara dengan konsep yang sama seperti di atas untuk pemuda, akan tetapi hanya membahas keunikan saja dan tidak ada aspirasi pemuda di dalamnya. Aspirasi pemuda itu dapat berupa ide, kritikan maupun kontribusi nyatanya terhadap perkembangan negara ini.
Dengan demikian, Indonesia dalam menghadapi masalah kiris moral ini, seperti tawuran yang dapat merugikan banyak orang serta narkoba yang menjerumuskan pemuda kedalam lembah kehancuran, perlunya membuat sebuah organisasi kepemudaan misalnya sosialpreneur, memperingati hari nasional Indonesia misalnya dengan cara lomba pidato kenegaraan, dan mengadakan acara tahunan pemuda Indonesia yang dapat menyatukan seluruh aspirasi,budaya, dan keunikan pemuda di nusantara. Kita akan merasakan arti sebuah persatuan yang kokoh sebagaimana makna yang terdapat dalam sumpah pemuda jika kita berpartisipasi dalam ketiga solusi tersebut, dan dengan mudahnya semangat kebangsaan timbul jika persatuan antara pemuda ada. Dan pada akhirnya kemerdekaan sesungguhnya dapat kita rasakan. Untuk itu, Marilah kita mulai dari sekarang agar terciptanya Indonesia yang sejahtera.
Penulis: Soni Afriansyah, Mahasiswa Unja Angkatan 2015
***
Daftar Pustaka:
Hasibuan, Melayu. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Sumardi.2013. Pemuda dalam Dinamika Politik dan Kepemimpinan. Cirebon: Mitra Pemuda
Momon Abdul Rahman, dkk. 2012. Indonesia Muda:Catatan Penting Persatuan
Organisasi Pemuda:Museum Sumpah Pemuda
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/516363-bnn--pengguna-narkoba-di-indonesia-capai-4-2-juta-orang
http://iftitahnj.blogspot.com/2011/06/makalahtawuranpelajar
http://madib.blog.unair.ac.id/.../semangat-kebangsaan-demi-masa-depan-ceme
http://nafidhaliya.blogspot.co.id/2013/11/12.html
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/21/10534239/82.Pelajar.Tewas.Sia-sia.karena.Tawuran