Kenali.co, JAMBI- Kontestasi Pemilihan Presiden 2019 mendatang akan diwarnai dengan beragam stategi untuk memenangkan kandidat yang di usung. Mulai dari menyampaikan prestasi kandidat, sampai menjual ide dan gagasan, serta antisipasi isu hoaks di kedepankan.
Hal ini dilakukan Tim Kampanye Daerah (TKD) koalisi Indonesia Kerja pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin Provinsi Jambi.
Direktur relawan TKD Koalisi Indonesia Kerja, Djokas Siburian mengatakan, relawan tidak siap mendadak, relawan sudah siap sejak Jokowi menang pada periode pertama.
"Kita tetap waspada, siaga, dan kini lebih siap," kata Djokas.
Djokas menilai untuk Pemilu 2019, Tim Kampanye Daerah dan relawan jauh lebih padu dan bersinergi.
"Targetnya sama, kalau Pilpres sebelumnya parpol dan relawan memiliki target yang berbeda, tekadnya satu untuk memenangkan pak Jokowi-Ma'ruf Amin," ujarnya.
Bagaimana dengan banyaknya barisan relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf, seperti apa mengkonsolidasikannya?
Djokas mengatakan, keragaman relawan justru melangkapi dan memperkaya, bila nantinya ada dinamika dan titik berat yang berbeda antara relawan menurutnya, tugasnya adalah bagaimana memaksimalkan potensi relawan dengan kekuatannya masing-masing.
"Jadi tidak ada masalah, memang butuh energi yang lebih, semuanya siap bersinergi," bebernya.
Bagaimana dengan isu hoaks yang selalu muncul dalam Pilpres 2019, apakah ada arahan khusus menyikapi hal ini? Djokas mengatakan, relawan tidak akan meladeni hoaks dengan hoaks, menurutnya, tetapi akan dilawan dengan fakta yang disampaikan secara santun dan ramah.
"Nanti akan ada departemen tersendiri, di situ akan ada bank data. Kita akan kroscek, apakah ini hoaks atau kampanye negatif," jelasnya.
Djokas menambahkan, target menang 70 persen di Jambi merupakan target bersama, pihaknya menginginkan menang tanpa harus menciderai kompetitor.
"Memenangkan Jokowi-Ma'ruf merupakan target bersama, kita menginginkan menang tanpa menciderai kompetitor," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jambi, Dolly Tambunan mengatakan, kontestasi Pilpres harusnya dimaknai dengan kegembiraan, menurutnya, adu ide dan gagasan mesti di kedepankan.
"Namanya pesta demokrasi, makna kegembiraan harus di rasakan semua masyarakat," kata Dolly.
Dolly yang juga mantan Ketua GMNI Jambi ini melanjutkan, masa kampanye Pilpres ini seyogyanya dimanfaatkan untuk menjual ide dan gagasan.
"Ini yang harus disajikan ke tengah masyarakat, sampaikan program, ide dan gagasan yang baik untuk menjadikan Indonesia lebih baik," tandasnya.
(Muh)
Kenali.co, JAMBI- Kontestasi Pemilihan Presiden 2019 mendatang akan diwarnai dengan beragam stategi untuk memenangkan kandidat yang di usung. Mulai dari menyampaikan prestasi kandidat, sampai menjual ide dan gagasan, serta antisipasi isu hoaks di kedepankan.
Hal ini dilakukan Tim Kampanye Daerah (TKD) koalisi Indonesia Kerja pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin Provinsi Jambi.
Direktur relawan TKD Koalisi Indonesia Kerja, Djokas Siburian mengatakan, relawan tidak siap mendadak, relawan sudah siap sejak Jokowi menang pada periode pertama.
"Kita tetap waspada, siaga, dan kini lebih siap," kata Djokas.
Djokas menilai untuk Pemilu 2019, Tim Kampanye Daerah dan relawan jauh lebih padu dan bersinergi.
"Targetnya sama, kalau Pilpres sebelumnya parpol dan relawan memiliki target yang berbeda, tekadnya satu untuk memenangkan pak Jokowi-Ma'ruf Amin," ujarnya.
Bagaimana dengan banyaknya barisan relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf, seperti apa mengkonsolidasikannya?
Djokas mengatakan, keragaman relawan justru melangkapi dan memperkaya, bila nantinya ada dinamika dan titik berat yang berbeda antara relawan menurutnya, tugasnya adalah bagaimana memaksimalkan potensi relawan dengan kekuatannya masing-masing.
"Jadi tidak ada masalah, memang butuh energi yang lebih, semuanya siap bersinergi," bebernya.
Bagaimana dengan isu hoaks yang selalu muncul dalam Pilpres 2019, apakah ada arahan khusus menyikapi hal ini? Djokas mengatakan, relawan tidak akan meladeni hoaks dengan hoaks, menurutnya, tetapi akan dilawan dengan fakta yang disampaikan secara santun dan ramah.
"Nanti akan ada departemen tersendiri, di situ akan ada bank data. Kita akan kroscek, apakah ini hoaks atau kampanye negatif," jelasnya.
Djokas menambahkan, target menang 70 persen di Jambi merupakan target bersama, pihaknya menginginkan menang tanpa harus menciderai kompetitor.
"Memenangkan Jokowi-Ma'ruf merupakan target bersama, kita menginginkan menang tanpa menciderai kompetitor," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jambi, Dolly Tambunan mengatakan, kontestasi Pilpres harusnya dimaknai dengan kegembiraan, menurutnya, adu ide dan gagasan mesti di kedepankan.
"Namanya pesta demokrasi, makna kegembiraan harus di rasakan semua masyarakat," kata Dolly.
Dolly yang juga mantan Ketua GMNI Jambi ini melanjutkan, masa kampanye Pilpres ini seyogyanya dimanfaatkan untuk menjual ide dan gagasan.
"Ini yang harus disajikan ke tengah masyarakat, sampaikan program, ide dan gagasan yang baik untuk menjadikan Indonesia lebih baik," tandasnya.
(Muh)