Kenali.co, Ketika sebagian siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berlomba-lomba untuk memasuki dunia perkuliahan, lain halnya dengan sebagian siswa lainnya. Ada beberapa siswa yang merasakan kegundahan dan dilema yang melanda ketika mereka harus memilih kuliah atau bekerja. Sebab, dunia perkuliahan tidaklah semudah yang dibayangkan dan satu-satunya cara yang bisa mereka lakukan adalah bekerja. Meskipun demikian, bekerja juga bukan perihal mudah. Ada banyak pesaing di dunia kerja dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap individu dituntut untuk sigap dan selalu kritis terhadap fenomena dan peluang yang bisa diraih.
Oleh karena semakin besarnya pengaruh ini terhadap generasi penerus bangsa, tidak heran di pelosok desa yang jauh dari kemewahan banyak orangtua yang justru merasa terbebani akan masa depan sang anak. Orangtua merasa pesimis dalam membantu mencapai cita-cita anaknya. Tak sedikit pula yang memilih untuk segera menikahkan anaknya dengan laki-laki yang mereka pilih sendiri. Menikah dianggap jalan keluar yang paling utama untuk menyelesaikan ketakutan akan masa depan anaknya. Padahal, jelas kita ketahui bahwa menikah di usia dini tidaklah semudah yang dibayangkan.
Menikah berarti kamu harus siap akan segala sesuatunya. Menikah berarti telah merasa mampu untuk menafkahi keluarga. Pada usia yang cukup muda rasanya sulit untuk mencari lowongan pekerjaan pada saat ini. Banyak sekali persaingan di dalam dunia kerja dengan bermodalkan sarjana dan pengalaman. Oleh karena itu, apakah kamu yang hanya lulus SMA siap menghadapi hal ini? Tentunya sulit untuk bersaing. Namun, perkembangan zaman dan teknologi menuntut seseorang untuk terus bekerja. Jika hanya diam, kelak kamu akan jauh tertinggal dan tak memiliki apapun. Maka dari itu, tentu ketika kamu memilih menikah kamu akan dihadapkan oleh kemungkinan ini.
Sama seperti yang dijelaskan di atas, bahwa saat ini sulit untuk memperoleh pekerjaan dengan persaingan yang begitu pesat. Perbedaannya disini ketika kamu menikah dan dituntut bekerja untuk keluarga, tentu akan berbeda dengan bekerja atas dasar kemauan sendiri dan bukan untuk menafkahi istri atau anak. Memilih bekerja adalah pilihan yang patut untuk dihargai. Mengapa? Kita tidak pernah mengetahui motivasi apa yang mendasari seseorang untuk bekerja setelah tamat Sekolah Menengah Atas. Mungkin saja faktor keluarga, faktor biaya hidup, kemampuan dan hal-hal lain yang tidak kita ketahui. Meskipun memilih bekerja, kamu haruslah bekerja yang halal menurut agama. Selain itu, jangan menginginkan pekerjaan yang terlalu tinggi tetapi tidak memiliki gelar dan pengalaman. Intinya, jangan memilih-milih pekerjaan. Selagi itu halal, mengapa tidak?
Pilihan untuk kuliah biasanya pilihan yang justru sangat berat bagi sebagian orang. Mengapa? Dunia perkuliahan justru memiliki banyak tantangan. Ada seseorang yang ingin berkuliah tetapi tidak adanya dukungan biaya, ada pula yang justru dukungan biaya sangat mendukung tetapi niat berkuliah tidak ada sama sekali. Berbagai persoalan terjadi pada setiap orang. Tetapi kembali lagi pada pribadi masing-masing. Apabila kamu memiliki tekad yang kuat untuk berkuliah, teruskan perjuangan dan jangan khawatir atas kendala-kendala yang akan terjadi. Apabila biaya belum mendukung, coba cari alternatif dan pikirkan kekurangan dan kelebihan apabila kamu tetap memaksakan diri untuk berkuliah. Persoalan biaya adalah persoalan umum yang sering dialami oleh setiap orang. Tetapi jangan khawatir, meskipun diawal kamu akan membayar biaya kuliah justru setelah mengikuti perkuliahan kamu akan menemukan banyak beasiswa dan kamu bisa memilihnya. Perlu diingat, mendaftar beasiswa tentunya butuh tahap sehingga kamu harus bersabar dan bersungguh-sungguh untuk mengikutinya.
Nah sudah tahu apa yang harus kamu pilih dan yang tidak harus kamu pilih? Semua pilihan kembali lagi pada dirimu. Meskipun banyak rintangan yang harus dihadapi dalam setiap pilihan, percayalah dengan bersungguh-sungguh dan berdoa kamu kamu akan meraihnya. Semangat!
Penulis : Novhelis Sandra Borty
---
Sumber: http://www.ekasulistiyana.web.id/motivasi/kuliah-nikah-atau-kerja/
Kenali.co, Ketika sebagian siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berlomba-lomba untuk memasuki dunia perkuliahan, lain halnya dengan sebagian siswa lainnya. Ada beberapa siswa yang merasakan kegundahan dan dilema yang melanda ketika mereka harus memilih kuliah atau bekerja. Sebab, dunia perkuliahan tidaklah semudah yang dibayangkan dan satu-satunya cara yang bisa mereka lakukan adalah bekerja. Meskipun demikian, bekerja juga bukan perihal mudah. Ada banyak pesaing di dunia kerja dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap individu dituntut untuk sigap dan selalu kritis terhadap fenomena dan peluang yang bisa diraih.
Oleh karena semakin besarnya pengaruh ini terhadap generasi penerus bangsa, tidak heran di pelosok desa yang jauh dari kemewahan banyak orangtua yang justru merasa terbebani akan masa depan sang anak. Orangtua merasa pesimis dalam membantu mencapai cita-cita anaknya. Tak sedikit pula yang memilih untuk segera menikahkan anaknya dengan laki-laki yang mereka pilih sendiri. Menikah dianggap jalan keluar yang paling utama untuk menyelesaikan ketakutan akan masa depan anaknya. Padahal, jelas kita ketahui bahwa menikah di usia dini tidaklah semudah yang dibayangkan.
Menikah berarti kamu harus siap akan segala sesuatunya. Menikah berarti telah merasa mampu untuk menafkahi keluarga. Pada usia yang cukup muda rasanya sulit untuk mencari lowongan pekerjaan pada saat ini. Banyak sekali persaingan di dalam dunia kerja dengan bermodalkan sarjana dan pengalaman. Oleh karena itu, apakah kamu yang hanya lulus SMA siap menghadapi hal ini? Tentunya sulit untuk bersaing. Namun, perkembangan zaman dan teknologi menuntut seseorang untuk terus bekerja. Jika hanya diam, kelak kamu akan jauh tertinggal dan tak memiliki apapun. Maka dari itu, tentu ketika kamu memilih menikah kamu akan dihadapkan oleh kemungkinan ini.
Sama seperti yang dijelaskan di atas, bahwa saat ini sulit untuk memperoleh pekerjaan dengan persaingan yang begitu pesat. Perbedaannya disini ketika kamu menikah dan dituntut bekerja untuk keluarga, tentu akan berbeda dengan bekerja atas dasar kemauan sendiri dan bukan untuk menafkahi istri atau anak. Memilih bekerja adalah pilihan yang patut untuk dihargai. Mengapa? Kita tidak pernah mengetahui motivasi apa yang mendasari seseorang untuk bekerja setelah tamat Sekolah Menengah Atas. Mungkin saja faktor keluarga, faktor biaya hidup, kemampuan dan hal-hal lain yang tidak kita ketahui. Meskipun memilih bekerja, kamu haruslah bekerja yang halal menurut agama. Selain itu, jangan menginginkan pekerjaan yang terlalu tinggi tetapi tidak memiliki gelar dan pengalaman. Intinya, jangan memilih-milih pekerjaan. Selagi itu halal, mengapa tidak?
Pilihan untuk kuliah biasanya pilihan yang justru sangat berat bagi sebagian orang. Mengapa? Dunia perkuliahan justru memiliki banyak tantangan. Ada seseorang yang ingin berkuliah tetapi tidak adanya dukungan biaya, ada pula yang justru dukungan biaya sangat mendukung tetapi niat berkuliah tidak ada sama sekali. Berbagai persoalan terjadi pada setiap orang. Tetapi kembali lagi pada pribadi masing-masing. Apabila kamu memiliki tekad yang kuat untuk berkuliah, teruskan perjuangan dan jangan khawatir atas kendala-kendala yang akan terjadi. Apabila biaya belum mendukung, coba cari alternatif dan pikirkan kekurangan dan kelebihan apabila kamu tetap memaksakan diri untuk berkuliah. Persoalan biaya adalah persoalan umum yang sering dialami oleh setiap orang. Tetapi jangan khawatir, meskipun diawal kamu akan membayar biaya kuliah justru setelah mengikuti perkuliahan kamu akan menemukan banyak beasiswa dan kamu bisa memilihnya. Perlu diingat, mendaftar beasiswa tentunya butuh tahap sehingga kamu harus bersabar dan bersungguh-sungguh untuk mengikutinya.
Nah sudah tahu apa yang harus kamu pilih dan yang tidak harus kamu pilih? Semua pilihan kembali lagi pada dirimu. Meskipun banyak rintangan yang harus dihadapi dalam setiap pilihan, percayalah dengan bersungguh-sungguh dan berdoa kamu kamu akan meraihnya. Semangat!
Penulis : Novhelis Sandra Borty
---
Sumber: http://www.ekasulistiyana.web.id/motivasi/kuliah-nikah-atau-kerja/