Kenali.co, JAMBI- Kelangkaan gas elpiji di Kota Jambi saat ini antrean warga terlihat di Jelutung dan juga Sungai Kambang. Warga terpaksa mengantre karena gas tersebut langsung habis ketika datang ke Pangkalan.
Budi, Warga RT 27 Kelurahan Lebak Bandung, Jelutung mengatakan bahwa dirinya terpaksa antri karena takut tidak mendapatkan gas subsidi tersebut.
"Sudah lebih dari 1 minggu gas payah di cari. Kalau datang ke pangkalan sehari langsung habis," katanya.
Dirinya berharap Pemerintah dan Pertamina dapat memperhatikan masyarakat di kalangan bawah karena saat ini harga gas subsidi melambung terlalu tinggi sehingga memberatkan bagi masyarakat kalangan bawah.
Sementara tahun 2018, Pemerintah pusat melalui dana APBN akan mengurangi subsidi Gas LPG tiga Kilogram. Hal tersebut dilakukan agar Pemerintah dapat menyalurkan gas LPG 3 Kg kepada golongan keluarga yang tidak mampu dan tepat sasaran.
Doni Triadi sekretaris Disperindag kota Jambi, Kamis (9/11/2017) mengatakan bahwa Disperindag akan mengikuti aturan pemerintah pusat. Namun harga eceran tertinggi tetap pada harga Rp16 Ribu.
"Tapi jumlah kuota yang akan dikurangi. Namun kita belum tau berapa jumlah kuota yang akan dikurangi," katanya.
Sementara itu, pengusaha IKM dan UKM nantinya tidak lagi menggunakan gas LPG tiga Kilogram. Melainkan menggunakan Bright gas lima kilogram.
"Karena yang digolongkan keluarga yang tidak mampu adalah keluarga yang berpenghasilan dibawah 1,5 Juta kebawah," katanya.
Selanjutnya, skema penerimaan gas LPG tiga kilogram akan didata dan diberi kartu seperti kartu penerima bansos. "Sehingga hanya pemegang kartu tersebut yang dapat membeli gas Tiga kilogram," katanya.
Untuk menyiasati kekurangan gas LPG tiga kilogram di Kota Jambi. Pihak Disperindag akan menggelar operasi pasar.
"Kita akan survei dulu titik mana saja yang sering kekurangan, maka kita akan menambah pasokan gas bersama pihak Pertamina," katanya.
Pihaknya bahkan sudah menyurati ASN dan restoran yang ada dikota Jambi, agar tidak lagi membeli gas LPG Tiga kilogram. "Jika ada ASN dan restoran yang membeli gas LPG tiga kilogram maka akan kita beri sanksi," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi Soni Zainul mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan memanggil 9 agen yang ada di kota Jambi, Disperindag dan juga pihak Pertamina. Pihaknya akan meminta klarifikasi terkait kelangkaan gas yang semakin meluas di Kota Jambi. Untuk jangka pendek pihaknya telah menginstruksikan kepada instansi terkait untuk selalu memonitor sirkulasi gas ke masyarakat.
"Kalau memang diperlukan operasi pasar silakan itu dilakukan Letakkan titik-titik mana saja yang langka," katanya.
(Ali)
Kenali.co, JAMBI- Kelangkaan gas elpiji di Kota Jambi saat ini antrean warga terlihat di Jelutung dan juga Sungai Kambang. Warga terpaksa mengantre karena gas tersebut langsung habis ketika datang ke Pangkalan.
Budi, Warga RT 27 Kelurahan Lebak Bandung, Jelutung mengatakan bahwa dirinya terpaksa antri karena takut tidak mendapatkan gas subsidi tersebut.
"Sudah lebih dari 1 minggu gas payah di cari. Kalau datang ke pangkalan sehari langsung habis," katanya.
Dirinya berharap Pemerintah dan Pertamina dapat memperhatikan masyarakat di kalangan bawah karena saat ini harga gas subsidi melambung terlalu tinggi sehingga memberatkan bagi masyarakat kalangan bawah.
Sementara tahun 2018, Pemerintah pusat melalui dana APBN akan mengurangi subsidi Gas LPG tiga Kilogram. Hal tersebut dilakukan agar Pemerintah dapat menyalurkan gas LPG 3 Kg kepada golongan keluarga yang tidak mampu dan tepat sasaran.
Doni Triadi sekretaris Disperindag kota Jambi, Kamis (9/11/2017) mengatakan bahwa Disperindag akan mengikuti aturan pemerintah pusat. Namun harga eceran tertinggi tetap pada harga Rp16 Ribu.
"Tapi jumlah kuota yang akan dikurangi. Namun kita belum tau berapa jumlah kuota yang akan dikurangi," katanya.
Sementara itu, pengusaha IKM dan UKM nantinya tidak lagi menggunakan gas LPG tiga Kilogram. Melainkan menggunakan Bright gas lima kilogram.
"Karena yang digolongkan keluarga yang tidak mampu adalah keluarga yang berpenghasilan dibawah 1,5 Juta kebawah," katanya.
Selanjutnya, skema penerimaan gas LPG tiga kilogram akan didata dan diberi kartu seperti kartu penerima bansos. "Sehingga hanya pemegang kartu tersebut yang dapat membeli gas Tiga kilogram," katanya.
Untuk menyiasati kekurangan gas LPG tiga kilogram di Kota Jambi. Pihak Disperindag akan menggelar operasi pasar.
"Kita akan survei dulu titik mana saja yang sering kekurangan, maka kita akan menambah pasokan gas bersama pihak Pertamina," katanya.
Pihaknya bahkan sudah menyurati ASN dan restoran yang ada dikota Jambi, agar tidak lagi membeli gas LPG Tiga kilogram. "Jika ada ASN dan restoran yang membeli gas LPG tiga kilogram maka akan kita beri sanksi," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi Soni Zainul mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan memanggil 9 agen yang ada di kota Jambi, Disperindag dan juga pihak Pertamina. Pihaknya akan meminta klarifikasi terkait kelangkaan gas yang semakin meluas di Kota Jambi. Untuk jangka pendek pihaknya telah menginstruksikan kepada instansi terkait untuk selalu memonitor sirkulasi gas ke masyarakat.
"Kalau memang diperlukan operasi pasar silakan itu dilakukan Letakkan titik-titik mana saja yang langka," katanya.
(Ali)