Kenali.co, KERINCI - Guna mencegah kasus penyakit rabies akibat gigitan anjing liar dalam kabupaten Kerinci, Dinas Peternakan dan Perkebunan kabupaten Kerinci, akan melakukan eliminasi. Namun, sayang program eliminasi anjing liar tersebut tidak semua warga memberikan respon positif.
Sebab, dalam kabupaten Kerinci masih ada sejumlah masyarakat yang masih kurang mendukung program pemunahan atau eliminasi anjing liar yang bisa menularkan penyakit rabies. Kondisi tersebut membuat para petugas dari Disbunnak Kerinci kesulitan melaksanakanya.
Kepala Disbunnak Kerinci, Melalui Kabid Peternakan, Wira, mengatakan, untuk melakukan pencegahan terhadap anjing rabies, pihak terus melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan masyarakat, pasalnya kasus rabies ini tidak hanya bisa menular kepada manusia tapi juga sesama anjing akibat gigitan.
"Hingga saat ini belum ada yang positif kasus gigitan anjing rabies, kalau untuk gigitan anjing kepada manusia belum ada kasus, tapi sesama anjing ada. Berdasarkan kita tidak yang positif,"ujarnya belum lama ini.
Ditanya jumlah kasus anjing yang menggigit sesamanya ? Kata Wira hingga oktober 2017 ini ada Dua lokasi yakni Sungai Betung dan desa Sungai Tutung kecamatan Air Hangat Timur. "Ada juga digigit anjing lainnya kemudian dibunuh olrh warga. Kalau sebaiknya tidak dibunuh dan agar bisa dicek laboratorium,"katanya.
Dia mengatakan, untuk mencegah kasus gigitan anjing rabies, pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi dan melakukan tindakan dengan pemusnahan atau eliminasi anjing liar yang tidak ada pemiliknya. Hingga saat ini pihaknya baru Empat kali melakukan eliminasi anjing liar dalam kabupaten Kerinci. Dimana jumlah anjing yang telah di eliminasi sekitar 94 ekor.
"Tapi kegiatan Pemusnahan itu tidak mendapat respon dari masyarakat, karena mendapatkan penolakan dari masyarakat, padahal kita sudah menyampaikan agar mengurung anjing peliharaan karena akan ada eliminasi anjing liar. Untuk tahun ini tinggal 2 kali lagi, yang sudah kita lakukan 4 kali,"sebutnya.
(sau)
Kenali.co, KERINCI - Guna mencegah kasus penyakit rabies akibat gigitan anjing liar dalam kabupaten Kerinci, Dinas Peternakan dan Perkebunan kabupaten Kerinci, akan melakukan eliminasi. Namun, sayang program eliminasi anjing liar tersebut tidak semua warga memberikan respon positif.
Sebab, dalam kabupaten Kerinci masih ada sejumlah masyarakat yang masih kurang mendukung program pemunahan atau eliminasi anjing liar yang bisa menularkan penyakit rabies. Kondisi tersebut membuat para petugas dari Disbunnak Kerinci kesulitan melaksanakanya.
Kepala Disbunnak Kerinci, Melalui Kabid Peternakan, Wira, mengatakan, untuk melakukan pencegahan terhadap anjing rabies, pihak terus melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan masyarakat, pasalnya kasus rabies ini tidak hanya bisa menular kepada manusia tapi juga sesama anjing akibat gigitan.
"Hingga saat ini belum ada yang positif kasus gigitan anjing rabies, kalau untuk gigitan anjing kepada manusia belum ada kasus, tapi sesama anjing ada. Berdasarkan kita tidak yang positif,"ujarnya belum lama ini.
Ditanya jumlah kasus anjing yang menggigit sesamanya ? Kata Wira hingga oktober 2017 ini ada Dua lokasi yakni Sungai Betung dan desa Sungai Tutung kecamatan Air Hangat Timur. "Ada juga digigit anjing lainnya kemudian dibunuh olrh warga. Kalau sebaiknya tidak dibunuh dan agar bisa dicek laboratorium,"katanya.
Dia mengatakan, untuk mencegah kasus gigitan anjing rabies, pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi dan melakukan tindakan dengan pemusnahan atau eliminasi anjing liar yang tidak ada pemiliknya. Hingga saat ini pihaknya baru Empat kali melakukan eliminasi anjing liar dalam kabupaten Kerinci. Dimana jumlah anjing yang telah di eliminasi sekitar 94 ekor.
"Tapi kegiatan Pemusnahan itu tidak mendapat respon dari masyarakat, karena mendapatkan penolakan dari masyarakat, padahal kita sudah menyampaikan agar mengurung anjing peliharaan karena akan ada eliminasi anjing liar. Untuk tahun ini tinggal 2 kali lagi, yang sudah kita lakukan 4 kali,"sebutnya.
(sau)