Kenali.co, JAMBI- Sebanyak empat pasar tradisional yang dibangun oleh Pemkot Jambi sudah mulai bisa digunakan akhir tahun 2017 ini. Pasar tersebut diperkirakan mampu menampung ribuan pedagang.
Sekretaris Disperindag Kota Jambi, DonibTriadi mengatakan bahwa empat pasar yang bisa yang beroperasi akhir tahun 2017 diantaranya adalah Pasar Induk, Pasar Talang Banjar, Pasar Olak Kemang dan Pasar Kasang.
"Kempatnya kini sedang dalam tahap penyelesaian akhir dan penambahan utilitas," kata Doni, Minggu (29/10/2017).
Doni mengatakan bahwa untuk yang terbaru dan sudah ditempati pedagang yakni pasar Kasang. Dimana pemerintah mengalokasikan Rp800 juta untuk revitalisasi pasar tersebut. Total, ada 114 tempat dagang yang terdiri dari 96 lapak dan 18 kios.
"Sekarang tinggal menyelesaikan parkirnya," katanya.
Sementara untuk Talang Banjar dan Olak Kemang, pihaknya mentargetkan akhir tahun ini sudah bisa ditempati pedagang.
"Talang Banjar diperkurakan bisa menampung 1.070 pedagang, sehingga tak ada lagi yang jualan di pinggir jalan," katanya.
Doni mengatakan untuk pasar induk pada 30 oktober (hari ini, red) para agen dan sub agen juga akan dipindahkan. Sehingga diharapkan dapat mengurai dan mengurangi kemacetan di kota Jambi serta dapat mempercantik kota Jambi karena tidak ada lagi pedagang yang berjualan di pinggir jalan.
Sementara itu wakil ketua DPRD kota Jambi Sutiono mengatakan bahwa Disperindag tidak boleh main-main dalam memindahkan para pedagang ke pasar yang baru dibangun. Pihaknya meminta agar Disperindag memiliki data yang valid dan akurat, sehingga tidak ada yang tercecer atau tidak mendapatkan tempat. Selain itu dirinya berharap Disperindag juga harus mengutamakan warga Kota Jambi. Sebab esensi pembangunan adalah untuk warga Kota Jambi.
"Jangan sampai warga Kota Jambi malah tidak dapat tempat," katanya.
Dirinya berharap masalah-masalah yang sudah berlalu dapat menjadi pelajaran bagi Disperindag.
"Waktu memindahkan pedagang ke Pasar Aur Duri sempat terjadi keributan, padahal jumlahnya cuma ratusan. Apalagi ini ribuan nanti, oleh karenanya Disperindag harus punya perencanaan yang matang," pungkasnya.
(Ali)
Kenali.co, JAMBI- Sebanyak empat pasar tradisional yang dibangun oleh Pemkot Jambi sudah mulai bisa digunakan akhir tahun 2017 ini. Pasar tersebut diperkirakan mampu menampung ribuan pedagang.
Sekretaris Disperindag Kota Jambi, DonibTriadi mengatakan bahwa empat pasar yang bisa yang beroperasi akhir tahun 2017 diantaranya adalah Pasar Induk, Pasar Talang Banjar, Pasar Olak Kemang dan Pasar Kasang.
"Kempatnya kini sedang dalam tahap penyelesaian akhir dan penambahan utilitas," kata Doni, Minggu (29/10/2017).
Doni mengatakan bahwa untuk yang terbaru dan sudah ditempati pedagang yakni pasar Kasang. Dimana pemerintah mengalokasikan Rp800 juta untuk revitalisasi pasar tersebut. Total, ada 114 tempat dagang yang terdiri dari 96 lapak dan 18 kios.
"Sekarang tinggal menyelesaikan parkirnya," katanya.
Sementara untuk Talang Banjar dan Olak Kemang, pihaknya mentargetkan akhir tahun ini sudah bisa ditempati pedagang.
"Talang Banjar diperkurakan bisa menampung 1.070 pedagang, sehingga tak ada lagi yang jualan di pinggir jalan," katanya.
Doni mengatakan untuk pasar induk pada 30 oktober (hari ini, red) para agen dan sub agen juga akan dipindahkan. Sehingga diharapkan dapat mengurai dan mengurangi kemacetan di kota Jambi serta dapat mempercantik kota Jambi karena tidak ada lagi pedagang yang berjualan di pinggir jalan.
Sementara itu wakil ketua DPRD kota Jambi Sutiono mengatakan bahwa Disperindag tidak boleh main-main dalam memindahkan para pedagang ke pasar yang baru dibangun. Pihaknya meminta agar Disperindag memiliki data yang valid dan akurat, sehingga tidak ada yang tercecer atau tidak mendapatkan tempat. Selain itu dirinya berharap Disperindag juga harus mengutamakan warga Kota Jambi. Sebab esensi pembangunan adalah untuk warga Kota Jambi.
"Jangan sampai warga Kota Jambi malah tidak dapat tempat," katanya.
Dirinya berharap masalah-masalah yang sudah berlalu dapat menjadi pelajaran bagi Disperindag.
"Waktu memindahkan pedagang ke Pasar Aur Duri sempat terjadi keributan, padahal jumlahnya cuma ratusan. Apalagi ini ribuan nanti, oleh karenanya Disperindag harus punya perencanaan yang matang," pungkasnya.
(Ali)