Kenali.co, MERANGIN - Khafid Moein salah satu kandidat calon Bupati Merangin seperti biasa, penampilan Khafid tetaplah sederhana dan ramah. Saat ditemui di Hotel Cantika baru -baru ini, Khafid terlihat begitu santai. Ia hanya mengenakan kaos hitam bertuliskan 'Batu Sungkai Merangin' dan celana jeans pendek.
Sore itu, Hotel Cantika sedang ramai dikunjungi oleh kaum ibu. Dari belakang hotel terdengar suara gaduh musik pengiring senam atau mungkin tari-tarian.
“Itu, ibu-ibu lagi latihan untuk acara PKK di Jakarta. Kebetulan, kita (Merangin, red) yang mewakili,” ujar Khafid.
Saat duduk santai dan mengobrol santai menjurus pada gelaran Pilkada Merangin 2018 mendatang. Khafid yang kala itu ditemani oleh salah seorang pejabat di Kabupaten Merangin menegaskan bahwa hingga saat ini dirinya masih optimis untuk maju sebagai Calon Bupati Merangin.
“ Sampai saat ini niat saya belum berubah. Masihkah optimis nomor satu dan masih menunggu keputusan atau rekomendasi dari tiga partai,” tuturnya.
Tiga partai yang dimaksud oleh Khafid Moein adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“ Saya hanya daftar di tiga partai itu. Selebihnya saya tidak daftar karena bisik-bisik tetangga sudah ada yang punya,” kelakar Khafid sembari menyodorkan undangan khusus dari Partai Hanura pada Sabtu (23/09) lalu.
Khafid enggan berandai-andai soal kemungkinan koalisi atau berpasangan dengan kandidat lain. Ia tetap kukuh pada pendiriannya maju sebagai calon bupati dan bukan Wakil. Ketika disinggung soal kemungkinan Ia bakal kembali maju sebagai calon wakil bupati, raut wajah Khafid sedikit berubah. Keningnya tampak mengernyit dan menjawab dengan santun.
“ Politik itu kan dinamis dan bisa berubah kapan saja. Bisa saja saya jadi wakil atau tidak maju sama sekali. Tawaran jadi wakil dari kandidat lain sudah banyak yang datang. Tapi saya belum punya niatan untuk kembali menjadi wakil. Sejauh ini, banyak dukungan yang meminta saya untuk maju sebagai calon bupati, bukan wakil,” terangnya.
Lalu di tanya, bagaimana dengan status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)?
“ Oh...itu sudah siap dindo. Semua berkasnya sudah kita siapkan dan tinggal ngasih saja ke BKD. Mungkin sebelum rekomendasi dari partai keluar berkas itu sudah saya masukkan. Status saya pensiun dan bukan berhenti,sembari menjelaskan ketentuan ASN bahwa syarat mengajukan pensiun dini adalah usia minimal 50 tahun dengan masa kerja 20 tahun," tutup Khafid Moein.
(Fji)
Kenali.co, MERANGIN - Khafid Moein salah satu kandidat calon Bupati Merangin seperti biasa, penampilan Khafid tetaplah sederhana dan ramah. Saat ditemui di Hotel Cantika baru -baru ini, Khafid terlihat begitu santai. Ia hanya mengenakan kaos hitam bertuliskan 'Batu Sungkai Merangin' dan celana jeans pendek.
Sore itu, Hotel Cantika sedang ramai dikunjungi oleh kaum ibu. Dari belakang hotel terdengar suara gaduh musik pengiring senam atau mungkin tari-tarian.
“Itu, ibu-ibu lagi latihan untuk acara PKK di Jakarta. Kebetulan, kita (Merangin, red) yang mewakili,” ujar Khafid.
Saat duduk santai dan mengobrol santai menjurus pada gelaran Pilkada Merangin 2018 mendatang. Khafid yang kala itu ditemani oleh salah seorang pejabat di Kabupaten Merangin menegaskan bahwa hingga saat ini dirinya masih optimis untuk maju sebagai Calon Bupati Merangin.
“ Sampai saat ini niat saya belum berubah. Masihkah optimis nomor satu dan masih menunggu keputusan atau rekomendasi dari tiga partai,” tuturnya.
Tiga partai yang dimaksud oleh Khafid Moein adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“ Saya hanya daftar di tiga partai itu. Selebihnya saya tidak daftar karena bisik-bisik tetangga sudah ada yang punya,” kelakar Khafid sembari menyodorkan undangan khusus dari Partai Hanura pada Sabtu (23/09) lalu.
Khafid enggan berandai-andai soal kemungkinan koalisi atau berpasangan dengan kandidat lain. Ia tetap kukuh pada pendiriannya maju sebagai calon bupati dan bukan Wakil. Ketika disinggung soal kemungkinan Ia bakal kembali maju sebagai calon wakil bupati, raut wajah Khafid sedikit berubah. Keningnya tampak mengernyit dan menjawab dengan santun.
“ Politik itu kan dinamis dan bisa berubah kapan saja. Bisa saja saya jadi wakil atau tidak maju sama sekali. Tawaran jadi wakil dari kandidat lain sudah banyak yang datang. Tapi saya belum punya niatan untuk kembali menjadi wakil. Sejauh ini, banyak dukungan yang meminta saya untuk maju sebagai calon bupati, bukan wakil,” terangnya.
Lalu di tanya, bagaimana dengan status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)?
“ Oh...itu sudah siap dindo. Semua berkasnya sudah kita siapkan dan tinggal ngasih saja ke BKD. Mungkin sebelum rekomendasi dari partai keluar berkas itu sudah saya masukkan. Status saya pensiun dan bukan berhenti,sembari menjelaskan ketentuan ASN bahwa syarat mengajukan pensiun dini adalah usia minimal 50 tahun dengan masa kerja 20 tahun," tutup Khafid Moein.
(Fji)