Kenali.co, JAMBI- Tingkat konsumsi daging bagi masyarakat Kota Jambi, terus meningkat. Sementara ibu kota Provinsi Jambi tersebut masih bergantung dengan pasokan sapi daerah tetangga.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi mencatat saat ini kebutuhan daging di Kota Jambi mencapai 17 ton dalam satu hari.
Dikatakan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Abu Bakar mengatakan untuk daging sapi atau kerbau setiap harinya butih sebanyak 3-4 ton. Sementara untuk daging ayam sebanyak 12 ton. Dan satu ton untuk daging lainnya seperti kambing dan lainnya.
"Kalau untuk kebutuhan daging setiap harinya itu sekitar 17 ton," kata Abu Bakar.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khusunya daging sapi masih didatangkan dari daerah lain seperti Provinsi Lampung dan Sumatera Barat karena produksi Kota Jambi hanya memenuhi 10 persen, 90 persen masih didatangkan dari luar Jambi.
Hal ini karena untuk peternakan dibutihkan lahan yang luas, sementara di Kota Jambi luas lahan sangat terbatas. Untuk itu, kebanyakan masyarakat yang memiliki ternak hanya didaerah pinggiran kota.
Abu mengatakan, pihaknya juga sering memberikan vaksin dan vitamin kepada hewan ternak di Kota Jambi. Tujuannya sebut dia, jelas untuk menambah produksi daging sapi juga populasinya di Kota Jambi pada masa mendatang, serta agar tak mudah terserang penyakit.
Selanjutnya juga meningkatkan perekonomian peternak sapi lokal nasih terkendala bibit.
Apalagi diketahui selama ini Kota Jambi selalu menjadi komsumer besar. Akibat produksi yang dihasilkan tidak mencukupi.
Dikatakannya, untuk peternakan unggas hanya ada satu yang asli Jambi. Akan tetapi, kalau dari luar daerah ada sebanyak 5-6 tempat.
"Lokaainya di bagan pete itu kalau peternakan unggas," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk daging jenis unggas, stoknya bisa dipenuhi dari dalam Kota Jambi.
"Kalau untuk jenis unggas kita justru over, dan tidak kita datangkan dari derah lain," katanya.
(Ali)
Kenali.co, JAMBI- Tingkat konsumsi daging bagi masyarakat Kota Jambi, terus meningkat. Sementara ibu kota Provinsi Jambi tersebut masih bergantung dengan pasokan sapi daerah tetangga.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi mencatat saat ini kebutuhan daging di Kota Jambi mencapai 17 ton dalam satu hari.
Dikatakan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Abu Bakar mengatakan untuk daging sapi atau kerbau setiap harinya butih sebanyak 3-4 ton. Sementara untuk daging ayam sebanyak 12 ton. Dan satu ton untuk daging lainnya seperti kambing dan lainnya.
"Kalau untuk kebutuhan daging setiap harinya itu sekitar 17 ton," kata Abu Bakar.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khusunya daging sapi masih didatangkan dari daerah lain seperti Provinsi Lampung dan Sumatera Barat karena produksi Kota Jambi hanya memenuhi 10 persen, 90 persen masih didatangkan dari luar Jambi.
Hal ini karena untuk peternakan dibutihkan lahan yang luas, sementara di Kota Jambi luas lahan sangat terbatas. Untuk itu, kebanyakan masyarakat yang memiliki ternak hanya didaerah pinggiran kota.
Abu mengatakan, pihaknya juga sering memberikan vaksin dan vitamin kepada hewan ternak di Kota Jambi. Tujuannya sebut dia, jelas untuk menambah produksi daging sapi juga populasinya di Kota Jambi pada masa mendatang, serta agar tak mudah terserang penyakit.
Selanjutnya juga meningkatkan perekonomian peternak sapi lokal nasih terkendala bibit.
Apalagi diketahui selama ini Kota Jambi selalu menjadi komsumer besar. Akibat produksi yang dihasilkan tidak mencukupi.
Dikatakannya, untuk peternakan unggas hanya ada satu yang asli Jambi. Akan tetapi, kalau dari luar daerah ada sebanyak 5-6 tempat.
"Lokaainya di bagan pete itu kalau peternakan unggas," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk daging jenis unggas, stoknya bisa dipenuhi dari dalam Kota Jambi.
"Kalau untuk jenis unggas kita justru over, dan tidak kita datangkan dari derah lain," katanya.
(Ali)