Kenali.co, JAMBI- Warga Seberang Kota Jambi mengeluhkan kondisi Jalan Hasan Anang yang rusak parah. Warga bahkan menunjukan bentuk protesnya dengan menanam pohon pisang di tengah jalan, Kamis (15/6/2017).
Hal ini diungkapakan oleh Zulkifli Ketua Forum RT Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi. Ia mengatakan jalan itu sudah rusak parah sejak 5 bulan terkahir. Menyampaikan bentuk protesnya, sebut Zulkifli warga menanam pohon pisang.
"Kemarin ((14/6)_red) ditanam pisang. Harap maklum lah warga kami," kata Zulkifli, Kamis (15/6/2017).
Zulkifli mengungkapkan, saat ini jalan tersebut sudah dilakukan pengerasan oleh Pemerintah Kota Jambi.
"Alhamdulillah Pemerintah cepat tanggap, sehingga langsung dilakukan pengerasan," Imbuhnya.
Sementara, Ajrisa Windra, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Jambi mengatakan pihaknya sudah pernah menganggarkan untuk pembangunan jalan tersebut, namun sebut dia pembangunan dialihkan ke perbatasan Muaro Jambi, karena memang permintaan masyarakat.
"Dulu pernah dianggarkan Rp1 m, tapi dialihkan," Kata Ajrisa Windra.
(Ali)
Kenali.co, JAMBI- Warga Seberang Kota Jambi mengeluhkan kondisi Jalan Hasan Anang yang rusak parah. Warga bahkan menunjukan bentuk protesnya dengan menanam pohon pisang di tengah jalan, Kamis (15/6/2017).
Hal ini diungkapakan oleh Zulkifli Ketua Forum RT Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi. Ia mengatakan jalan itu sudah rusak parah sejak 5 bulan terkahir. Menyampaikan bentuk protesnya, sebut Zulkifli warga menanam pohon pisang.
"Kemarin ((14/6)_red) ditanam pisang. Harap maklum lah warga kami," kata Zulkifli, Kamis (15/6/2017).
Zulkifli mengungkapkan, saat ini jalan tersebut sudah dilakukan pengerasan oleh Pemerintah Kota Jambi.
"Alhamdulillah Pemerintah cepat tanggap, sehingga langsung dilakukan pengerasan," Imbuhnya.
Sementara, Ajrisa Windra, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Jambi mengatakan pihaknya sudah pernah menganggarkan untuk pembangunan jalan tersebut, namun sebut dia pembangunan dialihkan ke perbatasan Muaro Jambi, karena memang permintaan masyarakat.
"Dulu pernah dianggarkan Rp1 m, tapi dialihkan," Kata Ajrisa Windra.
(Ali)